Ilustrasi kekerasan terhadap anak. TEMPO/Ary Setiawan
TEMPO.CO, Jakarta - Warung kopi di Jalan Timbul IV Jagakarsa Jakarta Selatan menjadi lokasi prostitusi anak di bawah umur. Di warung milik pelaku Toriq, 50 tahun, sebanyak 15 anak dipekerjakan menjadi pemuas nafsu hidung belang.
Kepala Polsek Jagakarsa Komisaris Sri Bhayangkari mengatakan warung kopi itu mulanya hanya warung biasa. "Tapi lama-lama, warga melihat banyak anak-anak datang ke sini dan ada pria dewasa," kata dia Jumat 11 Maret 2016.
Setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan dilakukan penggerebekan. Hasilnya, tersangka Toriq mengakui melakukan eksploitasi seksual terhadap anak-anak perempuan berusia 13-16 tahun. Bersama Toriq, ditangkap juga dua anak.
Sri mengatakan Toriq sudah melakukan aktivitas ini selama dua tahun. Bahkan, dia melakukan hubungan seksual dengan 9 anak yang dijualnya. "Itu dilakukan di warungnya juga," kata dia.
Pelaku mendapatkan anak-anak itu dari temannya. Satu anak akan mengajak anak lainnya dengan iming-iming pekerjaan. "Jadi mereka ini sebenarnya sukarela," kata dia.
Anak-anak yang terlibat dalam aktivitas ini rata-rata berusia 13-16 tahun. Mereka ada yang masih sekolah dan ada juga yang putus sekolah. Kadang mereka datang ke warung masoh menggunakan seragam sekolah.
