Organda: Taksi Online Ciptakan Pengangguran Baru

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 13 Maret 2016 16:45 WIB

Ilustrasi taksi. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Angkutan umum berbasis aplikasi dinilai menciptakan pengangguran baru. Menurut Ketua Organisasi Angkutan Darat Shafruhan Sinungan, di DKI Jakarta hingga saat ini sudah ada 10 ribu unit taksi yang tidak beroperasi lagi.

Menurut Shafruhan, pemerintah dinilai tidak tegas melihat gejala ini. Padahal sejak beroperasinya kendaraan berbasis aplikasi banyak unit taksi yang berasal dari koperasi kecil-kecilan yang gulung tikar.

Dari 10 ribu unit taksi yang tidak beroperasi, menurut Shafruhan, berarti telah menciptakan pengangguran bagi 20 ribu sopir. Pasalnya, menurut dia, biasanya satu unit taksi memiliki dua sopir. "Mereka bicara kepada saya, mereka sudah sangat kesulitan dihajar aplikasi online," kata Shafruhan saat dihubungi Tempo, Jakarta, Minggu, 13 Maret 2016.

Menurut Shafruhan, ia banyak menerima laporan bahwa kehidupan sehari-hari sopir taksi banyak yang terganggu. Hal ini terutama bagi taksi dengan operator koperasi kecil. Koperasi ini biasanya hanya memiliki 100-200 unit taksi.

Untuk mengatasi semakin banyaknya pengangguran akibat meningkatnya persaingan. Shafruhan mengaku telah berbicara kepada pemerintah pusat untuk mengatasi hal ini. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan secara hukum. "Pemerintah pusat hingga sekarang belum mengambil langkah apa pun," ujarnya.

Angkutan umum berbasis aplikasi ini dianggap melanggar peraturan perundang-undangan, salah satunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Salah satu poin yang sering dikritisi adalah penggunaan mobil berpelat hitam sebagai kendaraan umum.

Selain itu, permasalahan dari kendaraan berbasis aplikasi ini adalah mengenai tarifnya. Hal ini terutama untuk kendaraan beroda empat. Menurut dia, seharusnya argo taksi ditetapkan oleh pemerintah.

Meski ia mengaku sudah berkonsultasi dengan kementerian perhubungan. Namun, Shafruhan mengatakan permasalahan yang sebenarnya terletak pada Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pasalnya, kebijakan aplikasi dan teknologi berada di kementerian ini.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Taksi Bluebird Ganti Transmover Avanza Baru, Tarif Bakal Naik

12 Desember 2023

Taksi Bluebird Ganti Transmover Avanza Baru, Tarif Bakal Naik

Bluebird di tahun ini menambah sekaligus melakukan peremajaan dengan total 750 unit Transmover terbaru.

Baca Selengkapnya

Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus Ekonomi Antarkota di Jawa Barat Naik 16 Persen

14 September 2022

Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus Ekonomi Antarkota di Jawa Barat Naik 16 Persen

Tarif bus ekonomi antarkota dalam provinsi (AKDP) di Jawa Barat resmi naik 16 persen usai kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Pemberlakuan Batas Tarif Taksi Online Akan Diawasi Ketat

19 Desember 2018

Pemberlakuan Batas Tarif Taksi Online Akan Diawasi Ketat

Pemerintah memastikan bakal mengawasi ketat kepatuhan para operator taksi online dalam memberlakukan tarif operasionalnya.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Taksi Online Diteken, Tarif Tak Boleh Lebih Rp 6.500

13 Desember 2018

Aturan Baru Taksi Online Diteken, Tarif Tak Boleh Lebih Rp 6.500

Kemenhub meneken aturan baru tentang taksi online.

Baca Selengkapnya

Black Cab, Taksi Ikonik Kota London Kini Bertenaga Listrik

7 Desember 2017

Black Cab, Taksi Ikonik Kota London Kini Bertenaga Listrik

Tarif taksi bertenaga listrik ini sama dengan tarif taksi konvensional sehingga penumpang tak perlu mengeluarkan biaya tambahan.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Tarif Baru Taksi Online, Perusahaan Tawarkan Harga Beragam

1 November 2017

Hari Pertama Tarif Baru Taksi Online, Perusahaan Tawarkan Harga Beragam

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 108 Tahun 2017 tentang taksi online resmi berlaku hari ini, Rabu, 1 November 2017.

Baca Selengkapnya

Mahalnya Tarif Taksi di Jepang: Jarak 40 KM Argo Tembus Jutaan

29 Oktober 2017

Mahalnya Tarif Taksi di Jepang: Jarak 40 KM Argo Tembus Jutaan

Tarif taksi di Jepang jauh lebih mahal dibandingkan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Transportasi Daring Dituding Penyebab Tumbangnya Taksi Express

6 Oktober 2017

Transportasi Daring Dituding Penyebab Tumbangnya Taksi Express

Penyebab utama tumbangnya taksi Express adalah kurangnya kontrol pemerintah terhadap menjamurnya transportasi daring.

Baca Selengkapnya

Taksi Konvensional dan Kesan Kuno Versi Blue Bird

5 Oktober 2017

Taksi Konvensional dan Kesan Kuno Versi Blue Bird

Direktur Marketing PT Blue Bird Tbk Amelia Nasution mengatakan dia tidak setuju dengan anggapan bahwa Blue Bird ialah taksi konvensional.

Baca Selengkapnya

Taksi Online Vs Konvensional, Siapa Lebih Unggul?

23 Maret 2017

Taksi Online Vs Konvensional, Siapa Lebih Unggul?

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno membeberkan keunggulan dan kelemahan taksi konvensional dan online.

Baca Selengkapnya