Kendaraan Berbasis Aplikasi Turunkan Pendapatan Sopir Taksi  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 14 Maret 2016 18:23 WIB

Ribuan sopir taksi berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta menuntut agar aplikasi Uber Taxi dan Grab Car ditutup. Senin, 14 Maret 2016. TEMPO/Larissa Huda

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan sopir Blue Bird, Didik Puguh Sanotoso (51), mengatakan akan terus menuntut ditutupnya kendaraan berbasis aplikasi. Sebab, angkutan berbasis aplikasi, menurut dia, merupakan kendaraan ilegal yang tidak memiliki izin sebagai angkutan umum.

"Kita ini sudah bayar macam-macam, tapi mereka malah enggak bayar pajak," kata Didik saat ditemui di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 14 Maret 2016.

Pada dasarnya, menurut Didik, baik Go-Jek, Grab, maupun Uber merupakan aplikasi yang tidak memiliki izin untuk beroperasi sebagai kendaraan umum. Lebih jauh, Didik mengatakan perusahaan tersebut tidak membayar pajak sebagai kendaraan umum.

Tidak adanya pajak inilah yang, kata Didik, menyebabkan tarif yang dikenakan kendaraan berbasis aplikasi lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan umum biasanya. "Kita aja kalau enggak ada surat didenda, tapi mereka kan enggak.”

Menurut Didik, hal ini akhirnya berimbas terhadap penurunan pendapatan. Sopir taksi rata-rata mengalami penurunan pendapatan hampir 40 persen. Untuk Blue Bird, kata Didik, kondisinya meski mengalami penurunan, masih lebih baik dibandingkan taksi lain yang tidak memiliki pangkalan.

Salah satu sopir Blue Bird, Sukamto, mengatakan kondisi sopir Blue Bird pun tak kalah terpukul akibat aplikasi ini. Menurut dia, tak jarang sopir harus menomboki karena tak mendapat penumpang. Dia mengaku pendapatannya berkurang jauh.

Sebelum ada kendaraan berbasis aplikasi, pendapatan yang diperoleh Sukamto sehari-harinya Rp 750 ribu hingga Rp 800 ribu per hari. Namun sekarang pendapatannya turun jauh di bawah itu. "Sekarang dapat Rp 400 ribu saja sudah susah," ujarnya.

Sukamto berharap kendaraan berbasis aplikasi dapat ditutup. Namun, jika memang tidak bisa, Sukamto berharap agar argo disamakan.

"Kalau mau dibikin jenis kendaraan baru, ya, tidak apa-apa, tapi argonya dibuat sama standarnya dengan kita. Jangan beda sendiri seperti sekarang."

Demo ini dilakukan sopir angkutan umum yang bernaung di bawah Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD). Paguyuban ini terdiri atas kendaraan berpelat kuning, baik taksi, bajaj, kopaja, maupun metro mini.

Perwakilan massa menyampaikan sejumlah tuntutan. Tuntutan ini di antaranya mengenai keberadaan angkutan ilegal menggunakan pelat hitam yang difasilitasi oleh perusahaan jasa aplikasi.

Mereka juga mendesak pemerintah segera mengeluarkan Perpres atau Inpres yang mengatur mengenai persoalan transportasi yang sebelumnya diatur oleh Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Selain itu, PPAD meminta melakukan audiensi dengan pihak pemerintah di Istana Negara. Pengunjuk rasa berharap dapat bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Namun belum ada kabar perwakilan diterima oleh Istana.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI


Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

13 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

18 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

20 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

20 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

27 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

29 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

42 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

5 Maret 2024

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya