Menkopolhukam Luhut: Ahok Orang Tionghoa, Who Cares?

Reporter

Sabtu, 19 Maret 2016 04:34 WIB

Luhut Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan syarat calon kepala daerah yang maju secara independen pada aturan sekarang ini tidak bermasalah.

Keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok maju secara independen pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017, memunculkan rencana DPR yang ingin mengubah syarat jumlah dukungan.

BACA: Kenapa Batman Mendukung Ahok Jadi Gubernur Lagi?

“Tetap seperti yang dulu tidak ada perubahan, tidak ada masalah. Kenapa sih mesti rame-rame,” kata Luhut seusai kuliah umum di Aula Barat ITB, Jumat, 18 Maret 2016.

Menurut Luhut, rencana Ahok maju dari jalur independen perlu menjadi pelajaran bagi semua pihak. “Biar kita semua berkaca kenapa ini semua terjadi. Kan memberikan contoh yang baik buat kita. Kok Bisa jadi begini, kok orang maunya ke si Ahok?”

BACA: Soal Jadi Cawapres, Ahok: Kok Ahmad Dhani Menghina Amat..

Luhut juga menilai Ahok telah menolong dan membuatnya hidup enak di Jakarta, misalnya daerah yang tadinya banjir menjadi tidak lagi. “Baik-baik semua. Dia kebetulan orang Tionghoa, who cares?”

Ke depan, Luhut menilai pola kepemimpinan di Indonesia akan berubah. Pemilih tidak akan peduli lagi latar suku, agama, dan ras. “Kalau orang sekampung, satu suku, satu agama tapi maling, ngapain saya pilih kau. Cari dong orang yang memberikan kesejahteraan buat saya,” ujarnya.

BACA: Paloh kepada Ahok: Tak Masalah Tak Ingat Abang, yang Penting...

Sebelumnya diberitakan, sejumlah fraksi di DPR mengajukan rancangan undang-undang untuk mengubah pasal syarat dukungan calon independen dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.

Dari dukungan berupa pengumpulan kartu tanda penduduk sebanyak 6,5 hingga 10 persen dari jumlah pemilih tetap, ingin menjadi 10-15 persen, atau 15-20 persen dari jumlah pemilih tetap. Pemerintah telah mengisyaratkan untuk menolak usulan tersebut.

ANWAR SISWADI

BERITA MENARIK
Diperiksa BAP Soal Kopi, Jessica Kekeuh Tak Akui Bunuh Mirna
Penjelasan Ndorokakung Soal Wiji Thukul Rakit Bom

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

6 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

16 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

21 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

52 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

59 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya