Pengendara berhenti di belakang laser "Electronic Law Envorcement" (ELE) atau sinar laser berwarna hijau di lampu merah perempatan Sarinah Thamrin. TEMPo/eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Tangerang -- Otoritas Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menerima banyak keluhan dari para pilot terkait dengan maraknya penggunaan sinar laser di sekitar Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Sinar laser yang dipantulkan dari lampu dan senter ini dianggap sangat menganggu dan mengancam keselamatan penerbangan.
"Menganggu jarak padang dan penglihatan para pilot, khususnya penerbangan di malam hari," ujar juru bicara Kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Muhammad Syukur, Senin, 21 Maret 2016
Syukur mengatakan keluhan gangguan sinar laser ini banyak disampaikan dari asosiasi pilot dan sejumlah maskapai penerbangan. "Mereka menyampaikan sinar laser ini sangat menganggu dan minta kami menertibkan," kata Syukur.
Menurut dia, gangguan sinar laser ini sudah cukup lama terjadi. Namun semakin hari jumlahnya semakin banyak. Syukur mengatakan sinar laser ini banyak bermunculan di daerah perumahan di Tangerang dan permukiman sekitar bandara. "Yang daya jangkau sinarnya cukup jauh dan mengenai pesawat yang terbang," katanya.
Menurut Syukur, sinar laser yang cukup menganggu penerbangan berupa sinar laser yang berasal dari lampu yang besar dan banyak dipasang di gedung-gedung bertingkat dan pusat perbelanjaan. "Ini beberapa kami deteksi di sekitar kawasan Serpong, Tangerang Selatan," katanya.
Selain itu, kata Syukur, lampu laser ukuran kecil juga cukup banyak digunakan warga sekitar bandara. Syukur menduga lampu laser ini yang kini dijual bebas di pinggir jalan digunakan anak-anak untuk mainan.
Otoritas Bandara, kata Syukur, telah berusaha untuk menghentikan aktivitas penggunaan sinar terang yang daya jangkaunya cukup tinggi ini. "Kami mendatangi dan memberi peringatan sejumlah gedung yang menggunakan sinar laser ini," katanya.
Warga sekitar bandara, kata dia, juga telah diminta untuk tidak menggunakan lampu laser untuk mainan karena menganggu pandangan mata pilot yang sedang menerbangkan pesawat. "Apalagi saat posisi akan mendarat, ini sering terjadi," katanya.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
5 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.