Gunakan Aset DKI, Basuki Heran Markas Teman Ahok Diprotes  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 21 Maret 2016 15:14 WIB

Warga mengisi formulir untuk memberi dukungan di Posko Teman Ahok di Kuningan City, Jakarta, 11 Maret 2016. Teman Ahok merupakan perkumpulan relawan untuk mendukung Ahok menjadi calon Gubernur Independen DKI Jakarta 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tidak ada yang perlu dipermasalahkan dengan markas relawan Teman Ahok yang berlokasi di Graha Pejaten. Tempat tersebut disinyalir merupakan Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), yang artinya tempat tersebut merupakan aset milik pemerintah daerah (Pemda).

"Misalnya dalam hukum sewa-menyewa, kalau kamu sewa dari Pemda, lalu kamu sewakan lagi dan masih ada sisa tahun, boleh enggak? Boleh. Karena kamu sudah membayar lunas kepada Pemda," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 21 Maret 2016.

Ahok menuding banyak pihak dari partai politik yang juga memakai lahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bahkan, kata Ahok, beberapa dari mereka justru tidak membayar biaya sewa. Perihal rencana DPRD yang akan melanjutkan panitia khusus (Pansus) penyelamatan aset daerah dengan menelusuri lahan yang sedang digunakan sebagai markas Teman Ahok, Ahok justru menanggapinya dengan santai.

"Jadi saya seneng tuh kalau dibentuk Pansus. Nanti kelihatan ada Parpol (partai politik) yang belum bayar sewa," kata Ahok.

Menurut Ahok, Teman Ahok bukanlah parpol, melainkan kumpulan masyarakat yang ingin memberi dukungan kepadanya untuk maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. Sementara itu, saat pendaftaran pencalonan diri kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) pun, Teman Ahok tidak dilibatkan karena atas nama Ahok dan Heru.

"Yang mendaftar ke KPUD itu saya dan Heru, sekaligus tanda tangan. Enggak ada itu Teman Ahok," katanya.

Menurut Ahok, PT Sarana Jaya mengambil aset pemerintah daerah yang merupakan bekas rumah sewa untuk DPRD. Kemudian oleh PT Sarana Jaya disewakan kepada pihak lain. Ahok menuturkan banyak perusahaan dan kantor yang menyewa tempat di Kompleks DPRD.

"Teman Ahok enggak ada salahnya kok, dia juga bukan PT (perusahaan). Cuma perkumpulan orang yang mengumpulkan KTP. Kayak orang lagi arisan dia sewa dari orang, salah dari mana coba?" kata Ahok.

Markas Teman Ahok tersebut disewa oleh relawan untuk kegiatan operasional. Relawan yang dimaksud adalah Hasan Nasbi. Ia adalah Direktur Eksekutif Cyrus Network. Hasan Nasbi pernah menjadi relawan saat Joko Widodo dan Ahok maju dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012. Cyrus Network juga disinyalir sebagai konsultan Teman Ahok saat ini.

Ahok menyebutkan rumah itu sebelumnya digunakan oleh Hasan Nasbi sejak pemilihan Gubernur DKI Jakarta sebagai basis pasangan Joko Widodo dan Ahok pada Pilgub DKI 2012 silam. Hasan Nasbi menyewa dari perusahaan swasta yang bekerja sama dengan BPKAD. Sekarang, rumah itu digunakan sebagai markas Teman Ahok.

Beberapa politikus mulai menyuarakan sebaiknya Teman Ahok tidak menggunakan aset Pemda untuk kegiatan politik praktis. Salah satunya Wakil Ketua DPRD Abraham Lunggana alias Lulung. Ia sempat mengatakan agar Teman Ahok tidak menggunakan tempat tersebut. Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat pun sempat menyuarakan hal serupa agar sebaiknya aset Pemda tidak digunakan untuk politik praktis.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

24 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

40 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya