Organda Minta Maaf Atas Aksi Anarkis Sopir  

Reporter

Selasa, 22 Maret 2016 23:51 WIB

Ratusan pendemo yang merupakan sopir angkutan umum terlibat tawuran dengan pengemudi angkutan berbasis online di jalan Sudirman, Jakarta, 22 Maret 2016. Aksi sweeping yang dilakukan sejumlah sopir angkutan umum tersebut merupakan bentuk penolakan terhadap angkutan berbasis online. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Gabungan Angkatan Darat (Organda) malam ini mendatangi Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk bertemu dengan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto beserta jajarannya.

Sekretaris Jenderal Organda Ateng Haryono menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh masyarakat DKI Jakarta yang terganggu akibat penyampaian aspirasi anggota mereka, Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD), yang dianggap anarkis dan membuat jalanan Ibu Kota menjadi macet.

"Seluruh rangkaian kejadian ini sesungguhnya dimulai dari upaya awak kami yang ingin menyampaikan aspirasi kami soal penegakan aturan. Tetapi di sana-sini terjadi benturan-benturan yang tidak perlu," kata Ateng di kantor Kepolisian Daerah Metro Jaya, Senin malam, 22 Maret 2016.

Baca Juga: Merasa Dianaktirikan, Ini Tuntutan Sopir Taksi ke Pemerintah

Dalam permintaan maafnya Ateng mengatakan tidak mempersoalkan tentang aplikasi online. Ia lebih menyikapi tentang angkutan legal dan ilegal yang sudah diatur dalam undang-undang dan harus ditegakkan karena mewakili semua kepentingan. "Online itu tools-nya. Sedangkan bisnisnya tetap ada di kewenangan Kementerian Perhubungan. UU 22 Tahun 2009 sudah jelas."

Ateng berharap dengan adanya demo yang berlangsung hari ini juga dapat menjadi masukan bagi pemangku kepentingan untuk membuat moda transportasi berjalan lebih baik dengan peraturan yang mengakomodasi semua kendaraan umum.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengapresiasi kehadiran Organda ke Polda. Hal ini bisa meyakinkan publik agar insiden kecil tidak dibesar-besarkan.

"Beliau berkomitmen agar semua armada di-briefing dan disosialisasi untuk mengemukkan pendapat di muka umum secara damai dan tidak anarkis. Nanti akan kami beri tahukan progresnya," kata Mohammad Iqbal.

DESTRIANITA K.

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

8 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

9 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

10 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

15 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

16 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

16 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

16 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

16 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

45 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya