Alasan PKS Tak Dukung Ahok di Pilkada DKI 2017

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 29 Maret 2016 15:42 WIB

Ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid membeberkan alasan partainya tak mendukung inkumben Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pilkada DKI 2017.

"Ini menjadi hak PKS untuk mendukung atau tidak mendukung Ahok, jadi bukan karena masalah SARA, tapi kami ingin pemimpin Jakarta yang lebih baik," ujar Hidayat di kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 29 Maret 2016.

Hidayat berujar, alasan PKS tak mendukung Ahok karena menginginkan Jakarta yang lebih baik. Dia pun, secara khusus, menyoroti kinerja Ahok soal rendahnya penyerapan anggaran. "Kata Ahok mending tidak diserap daripada dikorupsi. Tapi banyak pemimpin daerah lain yang serapan anggarannya tinggi dan itu tanpa korupsi," tuturnya.

Hal ini, menurut Hidayat, menjadi salah satu bukti bahwa kinerja Ahok tak cukup baik. "Itu tandanya ada pemimpin lain yang lebih baik dari dia," ucapnya.

Hidayat kemudian menyoroti persoalan dugaan keterlibatan Ahok dalam korupsi sengketa tanah Rumah Sakit Sumber Waras. "Kemarin kan Wakil Ketua DPRD Lulung dan anggota DPRD lainnya ramai-ramai laporkan Ahok ke KPK, terlepas terbukti atau tidak, nanti ya intinya ini ada masalah," katanya.

PKS juga tak merasa cocok dengan gaya komunikasi publik Ahok yang blak-blakan. "Sering kali beliau menggunakan ungkapan-ungkapan yang dalam tanda kutip untuk banyak orang kemudian dianggap sebagai hal yang tidak semestinya disampaikan oleh seorang pemimpin," ujarnya.

Karenanya, melihat catatan kinerjanya, PKS, menurut dia, memilih untuk tak mendukung Ahok. "Pemimpin yang tetap tegas, tidak korupsi, tapi ungkapan publiknya santun juga banyak, kok," ujar Hidayat.

Hidayat mengatakan PKS akan mengajukan calon yang didukung oleh PKS, yang kemungkinan terbesarnya berasal dari internal partai atau berkoalisi dengan partai lain. "Bisa jadi yang nanti kami ajukan adalah tokoh yang memang kami lihat mempunyai elektabilitas yang bagus dan kualitas yang lebih bagus dari Pak Ahok," katanya.

Menurut Hidayat, PKS tidak ingin terburu-buru memutuskan siapa calon yang akan diusung dalam pilkada. "Sekarang belum diputuskan karena memang pendaftaran belum dibuka," ucapnya.

Namun sejumlah nama bakal calon yang akan diusung sudah dikantongi oleh partai. Sejumlah tokoh bakal calon yang sudah datang menemui PKS, di antaranya Adhyaksa Dault, Yusril Ihza Mahendra, dan Sandiaga Uno. Komunikasi dengan sejumlah partai juga terus dijalin, seperti dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar.



GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

24 Februari 2023

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya