TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan Electronic Road Pricing atau ERP masih terkendala regulasi. Padahal ERP semula ditargetkan beroperasi pada tahun ini. ERP diharapkan dapat membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengendalikan jumlah kendaraan di jalanan Jakarta.
Menurut Ahok, keterlambatan ini lantaran ada perbedaan persepsi mengenai dana yang ditarik dari ERP. Menurut Ahok, ERP bukan merupakan pajak ataupun retribusi. "Terlambat karena masalah regulasi harus diputusin. (Ada anggapan) ini sebagai pajak, tapi buat saya ini bukan pajak. Ini kan cuma alat untuk mengendalikan jumlah mobil," kata Ahok di kantor Gubernur DKI Jakarta, Selasa, 29 Maret 2016.
Ahok mengatakan ia tidak dapat menetapkan nilai nominal ERP. Sebab, ia khawatir keputusan tersebut akan membuatnya dianggap melanggar peraturan mengenai retribusi.
Saat ini, Ahok melanjutkan, ERP tengah dibahas oleh dinas terkait. Ia tidak ingin terburu-buru lantaran khawatir salah langkah. "Kalau saya naik-turunkan entar dianggap melanggar perda lagi, melanggar retribusi. Kalau saya tetapkan satu angka enggak lucu juga, dong. Kalau menetapkan kemurahan, mau naikkan enggak boleh. Entar digugat lagi," ujarnya.
ERP rencananya diterapkan pada awal Januari lalu. Berbeda dengan jalan tol, kelak kendaraan akan dipasangi on board unit (OBU). Dengan demikian, kendaraan dari luar Jakarta harus mengurus OBU jika tidak ingin ditilang.
Rencananya, ERP diterapkan di sejumlah titik. Lokasi tersebut adalah di Bundaran Senayan-Kota yang melalui Jalan Sudirman, Thamrin, Medan Merdeka Barat, Hayam Wuruk, dan Gajah Mada. Kemudian Ragunan-Menteng yang melalui kawasan Warung Buncit, Mampang Prapatan, dan Kuningan.
Wacana ini kembali menguat lantaran rencana Ahok menghapus three in one. Hal ini dilakukan Ahok karena ia menduga keberadaan joki erat kaitannya dengan kasus eksploitasi anak di Jakarta. Menurut dia, modus yang paling sering digunakan ialah praktek joki three in one.
Ahok mengatakan aturan three in one tidak banyak membantu mengurangi jumlah kendaraan. Apalagi tidak ada pemeriksaan kendaraan yang lalu-lalang di kawasan three in one ini.
Jalur ini terdapat di Jalan Sudirman-Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, hingga Jalan Gatot Subroto. Three in one berlaku pada Senin hingga Jumat pukul 07.00-10.00 dan 16.30-19.00. Rencananya, setelah aturan ini dihapus, Ahok akan memberlakukan ERP.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI
Berita terkait
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
1 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
3 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
32 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
32 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca Selengkapnya81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok
46 hari lalu
Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.
Baca SelengkapnyaRamai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?
50 hari lalu
Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?
Baca SelengkapnyaJika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada
51 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?
Baca Selengkapnya69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi
51 hari lalu
Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.
Baca SelengkapnyaPengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat
55 hari lalu
Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDi TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara
14 Februari 2024
Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.
Baca Selengkapnya