TEMPO Interaktif, Jakarta:Aksi unjuk rasa sekitar 500 mahasiswa di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (13/1) terus berlanjut hingga sore hari . Aksi yang berlangsung sejak pagi hari itu diikuti pula oleh Forum Penyelamat Bangsa (FPB), Forum Betawi Rempug (FBR), dan berbagai elemen mahasiswa lainnya. FPB dalam tuntutannya meminta penurunan harga kebutuhan pokok dan menolak kenaikan harga BBM, listrik, dan telepon. Selain itu mereka juga menolak penjualan aset rakyat baik berupa privatisasi maupun divestasi BUMN. Tangkap dan adili para konglomerat pencuri harta rakyat, kata jenderal lapangan FPB, M. Hermawan Ibnu Nurdin. FPB antara lain terdiri dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), PAHAM, mahasiswa Unas, Unibraw dan sebagainya. Mereka mengibar-ngibarkan bendera dan menyanyikan lagu-lagu serta meneriakan yel-yel. Sementara itu FBR datang berbagai dengan berbagai jenis kendaraan. Mereka mengenakan seragam hitam-hitam, memukul bedug dan membawa keranda. Kurang lebih sepuluh meter dari FPB dan FBR, juga berlangsung unjuk rasa yaag antara lain dilakukan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Satuan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SMPP), dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Mereka menyampaikan tiga tuntutan, yaitu turunkan harga, tolak privatisasi BUMN dan stop PHK masal serta tangkap dan sita asset koruptor untuk subsidi rakyat. Dalam aksinya, mereka sempat berusaha menerobos barikade kawat berduri dengan cara mendorong. Mereka juga membakar kayu di atas pagar berduri. Namun, aksi mereka tidak membuahkan hasil. Kondisi lalu lintas di Jalan Merdeka Utara saat ini terlihat padat, namun tidak terjadi kemacetan.(Faisal Assegaf Tempo News Room)