Sampah Bantargebang, Bekasi Desak Jakarta Percepat Adendum

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 13 April 2016 07:11 WIB

Sejumlah pekerja bersiap-siap memilah sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, 5 November 2015. Pada 21 Oktober 2015, enam unit truk sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terjaring razia yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Bekasi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Bekasi – Pemerintah Kota Bekasi mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempercepat pembahasan penambahan atau adendum kerja sama pemanfaatan lahan Tempat Pembuangan Akhir Bantargebang. Pemerintah Kota Bekasi berharap bisa berbagi ruang di TPA seluas 110 hektare milik Pemprov DKI yang ada di wilayahnya itu.

Kepala Dinas Kebersihan Kota Bekasi Abdillah mengatakan, bila pembahasan tertunda lagi, Bekasi khawatir akan menuai bencana sampah. “Kami sedang krisis sampah saat ini,” ucap Abdillah akhir pekan lalu.

Abdillah menjelaskan, TPA milik Kota Bekasi yang ada di Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, sudah kelebihan beban. Timbunan sampah di TPA seluas 15,18 hektare itu sudah setinggi 15-20 meter. Adapun pembebasan lahan seluas 3,6 hektare senilai Rp 16 miliar untuk perluasan zona tempat pembuangan akhir itu belum kunjung selesai.

Dalam rancangan adendum yang diajukan sejak tiga bulan lalu, Pemkot Bekasi minta diizinkan membuang sampah di TPA Bantargebang dengan keringanan pembayaran biaya kepada pengelola atau tipping fee. “Kalau DKI Jakarta setuju, kami usulkan tipping fee pada Anggaran Belanja Tambahan (ABT) tahun ini,” tutur Abdillah.

Jika dalam rentang waktu dua-tiga bulan ke depan Bekasi belum memperoleh lahan tambahan, sementara DKI Jakarta tidak mengizinkan masuknya sampah Bekasi ke TPA Bantargebang, sampah warga Bekasi akan menumpuk di luar TPA. Sampah yang diproduksi warga Bekasi sekitar 1.500 ton per hari. Adapun yang terangkut ke TPA hanya sekitar 60 persennya.

Asisten Daerah Bidang Administrasi Sekretariat Daerah Kota Bekasi Dadang Hidayat mengatakan lambannya pembahasan adendum karena ada beberapa item yang belum disepakati. Selain itu, ada peraturan lama yang belum dicabut. “Pencabutan juga harus mendapat kesepakatan,” ucapnya.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji belum bisa memastikan nantinya pihaknya bisa berbagi TPA Bantargebang dengan Pemkot Bekasi. Menurut dia, Jakarta pun sedang kebingungan menghadapi kondisi TPA Bantargebang yang saat ini hampir overload. Kalau ditambah sampah dari Bekasi, ujar dia, persoalan berpindah ke Jakarta.

“Karena ini berkaitan dengan perencanaan 2017, Bappeda (Badan Perencanaan Daerah) juga ikut membahasnya,” tuturnya.

Begitu juga dengan permintaan kenaikan uang kompensasi bau sampah. Alasannya, uang kompensasi yang ditujukan untuk community development tersebut melekat pada tipping fee. Sementara itu, nilai tipping fee ada dalam perjanjian kerja sama dengan pengelola.

“Sekarang kami ingin uang dari DKI langsung masuk rekening penerima uang bau, tapi terbentur peraturan lama,” kata Isnawa.

ADI WARSONO

Berita terkait

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

18 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

20 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

20 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

30 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.

Baca Selengkapnya

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

22 Januari 2024

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

Prabowo Subianto mengatakan, masyarakat boleh menerima money politics atau serangan fajar saat hari pencoblosan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

18 Januari 2024

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

Pemkot Bekasi membangun 10 halte bus dengan konsep smart modern, dilengkapi sejumlah fasilitas. Tapi ada yang memakan jalur pedestrian.

Baca Selengkapnya

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

14 Januari 2024

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

Bawaslu memiliki waktu 14 hari kerja atau hingga 23 Januari 2024 untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran netralitas ASN dalam kasus itu.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

10 Januari 2024

Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

Camat Jatiasih, Kota Bekasi, Ashari mengatakan bodoh sekali jika ASN sengaja memamerkan jersey bernomor punggung 2.

Baca Selengkapnya