Sindir Ahok? Djarot: Bicara Kasar Adalah Bentuk Kemungkaran

Reporter

Sabtu, 16 April 2016 20:48 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (kiri) berjabat tangan dengan Wagub DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat usai dilantik di Balai Agung, Balaikota Jakarta, 17 Desember 2014. Djarot Saiful Hidayat dilantik sebagai wakil Gubernur untuk menggantikan posisi Basuki Tjahaja Purnama. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saifeul Hidayat mendapat tepuk tangan meriah ketika berpidato pada pelantikan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah DKI Jakarta periode 2015-2020.

Djarot menjelaskan dalam hidup ini, tidak ada yang sulit dalam berlomba-lomba berbuat kebaikan. Yang justru sulit, katanya, adalah menahan diri untuk tidak melakukan keburukan. "Termasuk berbicara kasar itu adalah salah satu kemungkaran," katanya di Jakarta pada Sabtu, 16 April 2016.

Perkataan Djarot memancing tepuk tangan dari tamu undangan. Ada pula yang memberi dukungan "Betul, Pak. Betul," kata tamu undangan.

Djarot mengatakan tidak ada maksud apapun dari perkataannya. Begitu pula dia tidak bermaksud menyinggung atau menyindir pihak manapun. "Loh, ini kenapa semua pada tepuk tangan," katanya.

Djarot mengatakan ia lahir dan besar di Jawa sehingga kebiasaan berbicara kasar bukanlah bagian dari budaya Jawa dan budaya Islam.

Dia berpesan agar setiap orang bisa memberikan contoh yang baik. Dia menyebutkan bentuk dari revolusi mental bukan ditunjukkan dengan marah-marah. "Sikap marah-marah itu sama saja dengan menegakkan benang basah dari atas," kata Djarot yang menjadi Ketua Bidang Keanggotan dan Organisasi PDI-P .

Menurut Djarot, untuk menegakkan benang basah sebaiknya dari atas. Artinya, kata Djarot, untuk membangun Jakarta akan lebih efektif jika dicontohkan dari atas atau pemimpinnya.

"Mari semua membangun Jakarta mulai dari atas, tanpa menghujat, kata kasar, saling menyalahkan, dan adu domba. Mari bangun keharmonisan dengan dialog baik," kata Djarot.

Djarot mengatakan untuk tujuan baik harus dilakukan dengan cara baik. Tidak dibenarkan dengan cara menghalalkan segala cara. Menurut Djarot, membangun Jakarta harus membentuk Jakarta yang kondusif dan berlandaskan Pancasila di dalam bermasyarakat.

Semenjak Ahok mendeklarasikan diri maju sebagai calon Gubernur Jakarta lewat jalur independen,
Djarot berani menyindir Ahok secara terbuka.

"Hati-hati, lho. Ketika pun misalnya menang jalur independen, kan bukan sekadar menang. Pasti selalu berhubungan dengan lembaga yang lain. Tidak bisa sendiri," ujar Djarot mengomentari langkah Ahok, pada awal Maret lalu.

Dia juga mengomentari kantor "Teman Ahok" yang lokasinya di bangunan milik Pemerintah Provinsi Jakarta di daerah Pejaten. "Saran saya, sebaiknya (Teman Ahok) cari (tempat) yang lain yang lebih netral, jangan dipakai untuk politik, tetapi secara aturan boleh. Kenapa sih, memang enggak ada yang lain?" kata Djarot.

Ahok menilai kantor anak cabang PDI-P juga berada di lahan milik Pemprov DKI Jakarta. "Kalau Pak Djarot merasa ini etika yang dilanggar, kalau gitu Pak Djarot suruh kantor PAC PDI-P pindah dulu, dong, kalau soal etika. Etika kan soal perasaan kan. Kalau aturan, enggak ada yang dilanggar," ujar Ahok.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Bendera Palestina Berkibar di Balai Kota Oslo

29 November 2023

Bendera Palestina Berkibar di Balai Kota Oslo

Balai kota Oslo mengibarkan bendera Palestina untuk memperingati Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina

Baca Selengkapnya

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Maju Mundur Tilang Uji Emisi Kendaraan Bermotor, Dinilai Tak Efektif Kenapa Berlaku Lagi 1 November 2023?

16 Oktober 2023

Maju Mundur Tilang Uji Emisi Kendaraan Bermotor, Dinilai Tak Efektif Kenapa Berlaku Lagi 1 November 2023?

Tilang uji emisi kendaraan bermotor yang semula gencar, kemudian dinilai tak efektif, tapi akan diberlakukan kembali November nanti. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Heru Budi Kembali Buka Posko Pengaduan di Balai Kota Jelang Setahun Jadi Pj Gubernur DKI

15 Oktober 2023

Heru Budi Kembali Buka Posko Pengaduan di Balai Kota Jelang Setahun Jadi Pj Gubernur DKI

Posko Pengaduan di Balai Kota DKI yang sempat dibuka kembali saat Heru Budi awal menjabat rupanya sempat dihentikan.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Membeludaknya Jemaah Salat Ied di Kompleks Balai Kota Yogyakarta Hari Ini

22 April 2023

Membeludaknya Jemaah Salat Ied di Kompleks Balai Kota Yogyakarta Hari Ini

Sekitar lima ribu jemaah menjalankan salat Ied di kompleks Balai Kota Yogyakarta hari ini.

Baca Selengkapnya

Alasan DKI Jakarta Renovasi Tempat Penitipan Anak Negeri Bale Bermain di Balai Kota

17 Maret 2023

Alasan DKI Jakarta Renovasi Tempat Penitipan Anak Negeri Bale Bermain di Balai Kota

DKI Jakarta menyatakan renovasi Balai Kota untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pegawai.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya