Mamah Dedeh Klarifikasi Berita 'Pret, Enggak Percaya Gua'  

Reporter

Selasa, 26 April 2016 21:10 WIB

Dedeh Rosidah atau Mamah Dedeh dalam Gema Tabligh Akbar di Yayasan Al-Riyadh, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 25 April 2016. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Penceramah Dedeh Rosidah, yang lebih kondang disapa Mamah Dedeh, membantah berita yang dimuat media online. Dalam berita itu disebutkan dia mengkritik bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra. Saat memberi keterangan resmi, Mamah Dedeh tidak membolehkan wartawan melontarkan pertanyaan.

"Tidak diberikan tanya-jawab. Mamah Dedeh hanya memberi klarifikasi pemberitaan di media," kata seorang anggota keluarga Mamah Dedeh dalam jumpa pers di rumah penceramah ini di Jalan Kutilang, Kelurahan Depokjaya, Kecamatan Pancoranmas, Depok, Selasa, 26 Maret 2016.‎

BACA: Mamah Dedeh di Depan Yusril: Pret, Gak Percaya Gua

Setelah ada instruksi tersebut, Mamah Dedeh memberi keterangan kepada media ihwal kesalahan pemberitaan ceramahnya. Menurut dia, salah satu media salah tafsir dalam menuliskan berita ceramahnya dalam Gema Tabligh Akbar di Yayasan Al-Riyadh, Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin, 25 April 2016.





"Membaca berita di media yang sangat mengejutkan dan mengagetkan. Banyak kalimat ceramah yang tidak sesuai dengan kemarin diberitakan," ucapnya.‎ Ia menuturkan ceramah diberikan dalam rangka Isra Miraj. Di tengah ceramah, ia memang membahas mengenai kepemimpinan.

Saat ceramah berlangsung, ia menyitir permasalahan pemimpin saat ini. "Pemimpin dulu banyak yang memberi janji saja, tapi tidak bisa dibuktikan," ujar Mamah Dedeh mengutip ceramahnya. "Saya sampai lihat janjinya ‘kuwakafkan tubuh ini untuk rakyat’," katanya. "Pret," jawab mamah Dedeh atas janji seperti itu.‎

Menurut Mamah Dedeh, ia menanyakan kepada jemaah, "Ada tidak yang bisa menepati janji?" Jemaah menjawab, "Tidak ada‎." Mamah Dedeh menambahkan, "Tidak ada pemimpin yang mau mewakafkan tubuhnya untuk rakyat."

‎Ia melanjutkan, dulu pemimpin datang ke majelis taklim. Namun, begitu terpilih, dia tidak datang lagi. "Saat saya mengatakan begitu kepilih tidak datang lagi, saya menoleh ke Yusril yang juga diundang," tutur Mamah Dedeh.

‎Saat itu, kata dia, tak ada niat menyindir Yusril. Bahkan, dalam ceramah tersebut, Yusril tidak melontarkan satu janji. "Malah ayat suci dalam sambutannya sangat baik," ujarnya. "Tidak ada sedikit pun Bang Yusril janji."

‎Ia berharap, seandainya terpilih, pemimpin harus terus mendatangi rakyat. "Semoga mereka mengerti dan membaca. Ini klarifikasi yang saya berikan," kata Mamah Dedeh.

IMAM HAMDI



Advertising
Advertising

Berita terkait

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

2 jam lalu

Kata Pakar Hukum Soal Penambahan Nomenklatur Kementerian di Pemerintahan Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto dapat menambah nomenklatur kementerian dengan amendemen UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

3 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

13 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

13 hari lalu

Pejabat Terkaya Dato Sri Tahir, Tiga Dekade Membangun Kerajaan Bisnis Mayapada Group

Saat ini, Dato Sri Tahir adalah pejabat terkaya di negeri ini. Bagaimana ia membangun usahanya, kerajaan bisnis Mayapada Group?

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

26 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Pemanggilan 4 Menteri ke Sidang Sengketa Pilpres di MK Hari Ini

32 hari lalu

Ragam Tanggapan atas Pemanggilan 4 Menteri ke Sidang Sengketa Pilpres di MK Hari Ini

Moeldoko memastikan semua menteri memenuhi undangan MK untuk hadir di sidang sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Yusril Ihza Mahendra Sidang Sengketa Pilpres, Klarifikasi Ucapan hingga Soal Kedudukan Saksi atau Ahli

33 hari lalu

Yusril Ihza Mahendra Sidang Sengketa Pilpres, Klarifikasi Ucapan hingga Soal Kedudukan Saksi atau Ahli

Sidang sengketa mengenai Hasil Pilpres 2024 masih berlanjut. Yusril Ihza Mahendra yang memimpin Tim Pembela Hukum Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

MK Diminta Hadirkan Kapolri, Yusril Jelaskan Perbedaan antara Saksi dan Pemberi Keterangan

33 hari lalu

MK Diminta Hadirkan Kapolri, Yusril Jelaskan Perbedaan antara Saksi dan Pemberi Keterangan

Yusril mengatakan MK bisa memanggil siapa saja untuk dimintai keterangan dalam sidang sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Permintaan agar MK Hadirkan Kapolri di Sidang Sengketa Pilpres

34 hari lalu

Ragam Tanggapan atas Permintaan agar MK Hadirkan Kapolri di Sidang Sengketa Pilpres

Yusril mengatakan Kapolri adalah jabatan sehingga kehadirannya tak bisa melalui kuasa hukum pemohon dan hanya bisa dihadirkan oleh MK.

Baca Selengkapnya

Alasan Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Kapolri dan Pembela Prabowo-Gibran Usulkan Kepala BIN

34 hari lalu

Alasan Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Kapolri dan Pembela Prabowo-Gibran Usulkan Kepala BIN

Ketua Majelis Hakim MK Suhartoyo mengatakan pengajuan usulan sudah berakhir pada Senin, 1 April lalu.

Baca Selengkapnya