Jessica Kumala Wongso, tersangka pembunuhan Wayan Mirna Salihin, kembali ke Polda Metro Jaya, usai menjalani 6 hari observasi dan pemeriksaan kejiwaan di RSCM, 16 Februari 2016. TEMPO/Ghoida Rahmah
TEMPO.CO, Jakarta - Tim dokter telah memeriksa jantung Jessica Kumala Wongso dengan alat elektroradiogram. "Dia kooperatif untuk menjaga kesehatannya," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Komisaris Besar Musyafak, Selasa, 26 April 2016.
Jessica, tersangka pembunuh Wayan Mirna Salihin dengan racun sianida, sehari sebelumnya mengeluh sakit pada dada kirinya. Sejak 30 Januari 2016 dia ditahan di Polda Metro Jaya.
Musyafak menjelaskan, ada prosedur yang harus dijalani tahanan untuk mendapat layanan kesehatan. Tahanan akan dilayani di layanan kesehatan Polda Metro Jaya terlebih dahulu.
"Tadi malam sebetulnya Jessica sendiri malah yang tidak mau ke mana-mana dan bagus. Jadi bukan Jessica yang menginginkan," katanya.
Pihak tahanan, kata Musyafak, tidak serta-merta bisa meminta rujukan ke rumah sakit yang diinginkan. "Ini dari aspek pelayanan dari aspek lainnya, aturannya sudah memang seperti itu," ujarnya.
Musyafak menjamin kesehatan Jessica dan tahanan lain dengan mengontrol makanan. "Baru-baru ini saja, biasanya enggak. Setiap saat kontrol terus," katanya.
Musyafak mengatakan, kalau Jessica masih mengeluh atas sakitnya, pihaknya akan memeriksa dengan mendatangkan dokter jantung. "Kalau masih ada keluhan, besok pagi saya datangkan dokter jantung," tuturnya.
Setelah berkas perkara Jessica dua kali bolak-balik antara Kejaksaan dan Kepolisian, pada 22 April 2016, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan optimistis berkas penyidikan Jessica akan dinyatakan lengkap. Sebab, ia masih memiliki sisa waktu sekitar satu bulan untuk masa penahanan tahap keempat.