Anggota kepolisian berjaga saat simulasi pengamanan Hari Solidaritas Buruh Internasional di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 30 April 2015. Ribuan buruh akan berjalan kaki dari bundaran Hotel Indonesia menuju istana Merdeka untuk memperingati May Day. Tempo/Aditia noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta – Kepolisian RI akan mengerahkan 16 ribu personel gabungan untuk mengamankan peringatan Hari Buruh (Mayday) di Jakarta. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar menjelaskan, 16 ribu personel yang diturunkan merupakan gabungan dari Polri, TNI, dan beberapa instansi pemerintah terkait.
"Untuk Jakarta saja, dikerahkan 16 ribu personel khusus dalam peringatan Hari Buruh nanti," kata Boy di restoran Es Teler 77, Jakarta, Kamis, 28 April 2016.
Menurut Boy, fokus pengamanannya di titik-titik buruh berkumpul. Di antaranya kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, gedung DPR/MPR, dan depan Istana Merdeka.
"Fokus pengamanan kami di GBK dan depan Istana. Namun polisi akan menyebar ke berbagai wilayah unjuk rasa demi memastikan aksi berjalan tertib," ucapnya.
Sebelumnya, Boy juga telah mengimbau para buruh melakukan aksi di wilayah masing-masing, sehingga tidak perlu ke Jakarta.
Tujuannya, selain demi ketertiban, bisa menghindari dampak kemacetan yang dihasilkan. Boy juga melarang adanya sweeping dan memaksa pabrik untuk tutup.
Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI
3 Mei 2021
Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI
Walikota Semarang menyampaikan kekhawatiran para pekerja terkait UU Cipta Kerja. Antara lain sistem kerja kontrak, praktik outsourcing, dan waktu kerja yang eksploitatif