Jessica Kumala Wongso usai diperiksa sebagai saksi dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin di Polda Metro Jaya, Jakarta, 19 Januari 2016. Jessica adalah orang yang memesan es kopi Vietnam yang dikonsumsi Mirna sebelum tubuhnya kejang-kejang kemudian tewas. TEMPO/M Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Jessica Kumala Wongso sejak Senin, 25 April 2016, mengeluh sakit pada dada sebelah kiri. Namun, menurut pengacaranya, Hidayat Bostam, kondisi udara di ruangan Jessica--tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin-- kini berangsur membaik setelah dipasangi kipas exhaust.
"Itu atas petunjuk dari Dokter Musyafak. Nah, sekarang suasana kamar tahanannya udah agak adem gitu," kata Hidayat Bostam di Polda Metro Jaya, Jumat, 29 April 2016.
Hidayat mengatakan, saat awal-awal mengunjungi Jessica di rumah tahanan, kondisinya masih wangi. Namun, karena kamar tahanan Jessica berukuran kecil dan sudah 3 bulan ditinggali tanpa ada sirkulasi udara yang memadai, kamarnya jadi lembab.
Terlebih, Jessica hanya tidur di atas lantai beralas kasur tipis. Menurut Hidayat Bostam, hal itulah yang menyebabkan Jessica mengeluh sakit pernapasan. Namun, saat diperiksa tim Kabidokkes, dengan mendatangkan dokter dari Rumah Sakit Mitra Keluarga, kondisi Jessica dinyatakan normal.
"Oleh Pak Musyafak didatangkan Dokter Dedi, dokter jantung Rumah Sakit Mitra Keluarga. Kemudian saat dicek kondisi jantungnya katanya bagus," tutur Hidayat.
Jessica telah beradaptasi di rumah tahanan Polda selama 3 bulan, sejak ia ditetapkan menjadi tersangka pembunuh Wayan Mirna Salihin pada 30 Januari 2016. Kehidupan normal dan berkecukupan yang biasa dijalaninya semasa tinggal di Australia tiba-tiba harus berubah saat ia menghabiskan hari-harinya di kamar tahanan sempit di Polda Metro Jaya.