TEMPO Interaktif, Jakarta:Mulai hari ini hingga 21 Mei 2006, Jakarta diberi status siaga satu. "Artinya seluruh kekuatan siaga ada ditempat. Mereka tidak meninggalkan Jakarta. Supaya kalau sewaktu-waktu ada perubahan perkembangan situasi mereka (seluruh kekutan) siap ditugaskan," ujar Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspektur Jenderal Firman Gani, saat gelar pasukan pasukan di Monumen Nasional, pagi ini.Sebanyak 15 ribu personel kepolisian, TNI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengikuti apel yang dimuali pukul 08.00 WIB. Mereka akan dikerahkan untuk mengamankan Jakarta sebagai antisipasi menghadapi demo buruh pada 1 Mei yang akan datang. "Ini antisipasi persiapan menjaga demo berjalan damai dan tertib," Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menambahkan.Firman Gani memperkirakan ada sekitar 30 ribu pengunjuk rasa pad Hari Buruh se Dunia tersebut. Prosedur pengamanan yang dilaksanakan oleh kepolisian adalah penggunaan senjata api sesuai prosedur yang terukur dan berjenjang. Jika massa melakukan pembakaran, menurut Firman, polisi memberi peringatan sebanyak tiga kali tembakan. Jika sampai peringatan ketiga masih diabaikan, akan ditembak kakinya. "Kalau dia melawan menggunakan senjata api atau tajam, disitu petugas akan menembak," katanya.Sementara itu, TNI telah menyiapkan 5.000 prajurit dari semuan angkatan. Masing-masing angkatan didampingi Polisi Militer guna mencegah kemungkinan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia. TNI, menurut Panglima Komando Daerah Militer Jakarta Raya, Mayor Jenderal Agustadi Sasongko Pramono, baru akan turun jika kepolisian meminta bantuan.Fanny