TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah DKI Jakarta kalah oleh gugatan warga Bidara Cina di Pengadilan Tata Usaha Negara pada sidang dua pekan lalu. Hakim mengabulkan gugatan karena menilai Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menambah luas lahan yang akan digusur untuk pembangunan inlet terowongan air Ciliwung.
Basuki alias Ahok menuduh luas peta tersebut diubah oleh oknum pemerintah, lebih luas dari lahan yang ditetapkan pendahulunya, Gubernur Joko Widodo. “Ini pasti disengaja karena petanya tak berubah,” kata Ahok pada Senin, 8 Mei 2016. “Mungkin oknumnya dengar bisik-bisik orang dari luar agar luasnya ditambah sehingga bisa digugat.”
BACA: Kata Ahok, Monas Juga Tak Punya Sertifikat
Atas dasar itulah, Ahok menuduh masih banyak mafia tanah di pemerintah Jakarta. "SK itu hanya berubah tanggal, apa mungkin diubah petanya? Makanya saya bilang ini banyak mafia," ujarnya.
Dalam banyak sengketa lahan, kata dia, pemerintah juga sering kalah di pengadilan sehingga banyak aset lahan lepas karena digugat masyarakat yang mengklaim memilikinya.
BACA: Rawa Bebek dari Dekat: Hidup Gagap Orang Luar Batang
Menurut Ahok, kekalahan itu karena anak buahnya tak membawa bukti kepemilikan ke pengadilan. Padahal, menurut dia, bukti sudah ada di Badan Pertanahan Nasional karena semua aset tak bertuan dan pernah dimanfaatkan pemerintah otomatis menjadi milik negara. Ketika digugat, pejabat yang menangani aset tersebut tak membawa bukti-bukti kepemilikan ke muka hakim.
LARISSA HUDA
Berita terkait
Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang
1 hari lalu
Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.
Baca SelengkapnyaCerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta
1 hari lalu
Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.
Baca Selengkapnya4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024
4 hari lalu
Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
5 hari lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
8 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
10 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaOmbudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
20 hari lalu
Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.
Baca SelengkapnyaJATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
22 hari lalu
Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM
29 hari lalu
Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM
31 hari lalu
OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN
Baca Selengkapnya