Menjelang Pilkada DKI, Relawan Jokowi 'Lari' dari Ahok  

Reporter

Senin, 9 Mei 2016 23:05 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan sejumlah relawan saat menghadiri Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi di Bumi Perkemahan Cibubur, 16 Mei 2015. Acara tersebut bertujuan untuk melakukan konsolidasi para relawan dan memberikan masukan kepada pemerintahan Jokowi-JK. ANTARA/Intan Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga kelompok pendukung Joko Widodo --- Projo, Seknas Jokowi, dan BaraJP -- memilih tak terpengaruh dengan penggalangan dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelang Pilkada 2017.

Kelompok-kelompok yang menyokong Jokowi sejak awal 2013 itu menyatakan tengah mengamati dinamika politik sekaligus menimbang arah dukungan Presiden Jokowi terhadap calon gubernur Jakarta.

Ketua Umum BaraJP Sihol Manullang menyatakan, organisasinya akan mendukung calon yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Dia beralasan, sebagai pendukung Presiden Jokowi, BaraJP berpendapat lebih baik jika calon gubernur dan wakil gubernur ditopang oleh partai pemenang Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2014 itu. “Semoga Ahok maju lewat PDIP,” kata Sihol kepada Tempo, Senin, 9 Mei 2016.

Ahok sejak awal Maret lalu memilih jalur independen. Teman Ahok, kelompok pendukung Ahok, tengah sibuk memenuhi kuota dukungan warga Jakarta sebanyak minimal 760 ribu kartu tanda penduduk.

Sihol punya keluhan soal Ahok. Menurut dia, belakangan semakin jelas gaya kepemimpinan Ahok jauh berbeda dari Jokowi.

Hingga masalah jual-beli lahan RS Sumber Waras, dia berpendapat, Ahok masih layak dibela. Namun, BaraJP terhenyak ketika muncul masalah reklamasi Teluk Jakarta yang akhirnya membuat pemerintah pusat turun tangan.

Sihol mengatakan, terlihat jelas betapa Ahok sesungguhnya tidak adil ketika berhadapan dengan pengembang swasta. “Kenapa bisa ada bangunan di Pulau D sementara IMB belum ada? Ahok menendang bola panas ke Jokowi,” ujar Sihol.

Seknas Jokowi pun belum memutuskan mendukung Ahok. “Kami belum memutuskan akan mendukung siapa,” ucap Ketua Umum Seknas M. Yamin ketika dihubungi di Kairo, Mesir, Senin, 9 Mei 2016. Tapi, Yamin menyampaikan sejumlah cacatan untuk Ahok.

Menurut dia, Ahok tidak bisa mendasarkan kebijakan reklamasi hanya dari keuntungan semata. Soal kesejahteraan nelayan dan kesehatan biota laut mesti dperhatikan.

Kebijakan penggusuran di Jakarta, Yamin melanjutkan, juga tak bisa hanya berpegang pada status kepemilikan tanah negara. Kepentingan warga penggarap juga harus diperhatikan. “Seknas bisa berdebat soal itu,” ujarnya.

Yamin khawatir model kepemimpinan Ahok akan mengganggu pemerintah pusat dan partai pendukungnya. Dia menceritakan bagaimana pada 1999-2004 Gubernur DKI Sutiyoso melakukan banyak penggusuran, tapi yang kena dampaknya adalah Presiden Megawati Soekarnoputri dan PDIP yang dipimpinnya.

Akibat kebijakan Gubernur Sutiyoso itu, suara PDIP anjlok pada Pemilu 2014. “Berat pokoknya Ahok ini,” kata Yamin.

Ormas Projo juga tak mau buru-buru mendukung Ahok. “Kami lihat dulu dinamika politik, apalagi belum ada calon-calon resmi,” ucap Ketua Umum Ormas Projo Budi Arie Setiadi.

Budi Arie pun berpendapat, sikap Projo tak bisa dilepaskan dari pandangan Jokowi, yang juga Dewan Pembina Ormas Projo, terhadap para calon.

Dia tak mau banyak menanggapi soal pernyataan-pernyataan keras Ahok terhadap warga yang digusur di Jakarta Utara, termasuk sengkarut reklamasi di Teluk Jakarta. “Pokoknya, jangan maki-maki rakyat,” ucapnya.

JOBPIE SUGIHARTO

Baca juga:

Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Poster Risma Beredar, Pesaing Berat bagi Ahok? Ini Kata PDIP

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

3 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

6 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

41 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

41 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

55 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

58 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya