Seorang nelayan yang juga warga Dadap meluapkan emosi saat berunjuk rasa di kantor Bupati Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, Banten, 9 Mei 2016. Menurut warga Dadap, proyek reklamasi pantura akan berdampak pada nelayan yang sulit menangkap ikan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Tangerang - Kerusuhan sempat terjadi saat aparat bentrok dengan warga Kampung Dadap Baru yang hendak digusur Pemerintah Kabupaten Tangerang. Saat situasi memanas, terlihat Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mendatangi kerumunan warga Kampung Dadap Baru.
Krishna berjalan seorang diri sepanjang 100 meter di tengah-tengah warga dan aparat gabungan yang saling berhadapan serta bersitegang sepanjang hari ini. Di belakang Krishna mengikuti Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Komisaris Besar Agus Pranoto dan sejumlah petugas kepolisian.
Awalnya, kedatangan Krishna mendapatkan sambutan meriah dari warga yang menolak penggusuran tersebut. Mereka berteriak histeris serta melempari aparat gabungan dengan botol dan batu. Massa berteriak meminta aparat gabungan yang mengikuti Krishna mundur. Hanya Krishna dan beberapa polisi yang diperbolehkan mendekati warga.
Tak lama, situasi terkendali. Dari kejauhan, terlihat Krishna berbicara dengan perwakilan warga. Sekitar sepuluh menit kemudian, Krishna kembali ke barisan aparat gabungan bersama sejumlah perwakilan warga. "Tadi kami bernegosiasi. Intinya, warga mau mundur jika Satuan Polisi Pamong Praja mundur," tutur Agus Pranoto. Menurut Agus, warga bertahan dan tak ingin digusur.
Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
41 hari lalu
Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.