TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan membangun 50 ribu unit rumah susun setiap tahun, mulai tahun depan. Pembangunan rusun digiatkan untuk menghilangkan permukiman kumuh di DKI Jakarta. “Kami mulai memindahkan orang, tidak boleh lagi kumuh,” kata Basuki di Jakarta Timur, Kamis, 12 Mei 2016.
Ahok, sapaan akrab Basuki, menyebut, berdasarkan data organisasi kesehatan dunia, Indonesia menempati urutan kedua penyebaran penyakit TBC. Ia mengatakan tingkat penularannya 10 persen. Meski begitu, ia menilai, masih banyak masyarakat yang malu ketika terkena TBC. Salah satu penyebab TBC adalah sanitasi yang kurang memadai dan akses sinar matahari yang minim.
Alasan itulah yang digunakan Ahok untuk menata permukiman kumuh di Jakarta dengan memindahkan penghuninya ke rumah susun. Pemerintah DKI Jakarta menawarkan berbagai fasilitas bagi penghuni rusun. Di antaranya transportasi Transjakarta gratis. Bagi anak sekolah, disediakan bus sekolah gratis.
Program terbaru yang dirancang Ahok untuk para penghuni rusun adalah mereka dapat membeli daging sapi seharga Rp 35 ribu per kilogram. Harga ini khusus bagi warga pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Program ini digalakkan untuk meningkatkan gizi, khususnya bagi anak-anak yang kurang mampu. Ia tengah menjajaki kerja sama agar membeli sapi-sapi bunting dari Nusa Tenggara Timur untuk dikembangbiakkan. Nantinya, daging yang dihasilkan bisa dikonsumsi para pemegang kartu KJP. “Satu anak boleh beli sekilo per bulan,” ucapnya.
Ke depan, Ahok ingin rusun yang dibangun di DKI Jakarta memiliki luas 36 meter persegi sehingga lebih lapang. Di setiap rusun akan ada seorang dokter, perawat, dan bidan yang siaga melayani kesehatan warga. Ahok pun optimistis setiap anak yang tinggal di rusun akan sukses.
DANANG FIRMANTO
Berita terkait
Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen
2 hari lalu
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
2 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaKetua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development
2 hari lalu
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
4 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca Selengkapnya63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
17 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka
19 hari lalu
Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
33 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
33 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca Selengkapnya81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok
48 hari lalu
Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.
Baca SelengkapnyaRamai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?
51 hari lalu
Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?
Baca Selengkapnya