TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan tidak berani menggusur Masjid Jami Keramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Alasannya, sebagai non-muslim, dia bisa celaka jika menggusur tempat ibadah itu.
“Saya bilang, Pak Bambang (Wali Kota Jakarta Timur) saja takut robohin masjid, apalagi saya yang bukan muslim, yang suka dibilang kafir, mau cari mati saya,” kata pria yang biasa disapa Ahok itu di Jakarta Timur, Kamis, 12 Mei 2016.
Menurut Ahok, penataan kawasan Luar Batang harus dilakukan sebagai upaya penanganan banjir. Pemerintah hanya menggusur permukiman yang ada di lahan milik negara. Sedangkan lahan milik penduduk, yang berada di kawasan itu, diharapkan bisa dibeli pemerintah Jakarta. Sebab, di kawasan itu bakal dibangun tanggul untuk pengendalian banjir. “Kalau mau jual, kami beli. Tapi bukan yang di akuarium atau tembok benteng VOC,” ujarnya.
Baca: Ahok Pasrah jika Warga Luar Batang Tak Mau Jual Tanah
Ahok menilai, masjid Luar Batang adalah bangunan yang relatif baru dibandingkan dengan Benteng VOC. Bangunan masjid berdiri sewaktu muncul Batavia di Jayakarta. Ia akan memperbaiki masjid tersebut dan merelokasi warga Luar Batang ke rumah susun.
Namun rencana Ahok itu tidak berjalan mulus. Sejak awal, penduduk setempat tidak bersedia menjual tanah mereka. Bahkan, kuasa hukum warga Luar Batang, Yusril Ihza Mahendra, mengancam akan menuntut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta apabila rencana penggusuran tetap dilakukan.
DANANG FIRMANTO
Berita terkait
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
2 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
4 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaOmbudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
14 hari lalu
Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.
Baca SelengkapnyaJATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku
16 hari lalu
Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman
Baca Selengkapnya63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
17 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM
23 hari lalu
Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku
Baca SelengkapnyaPolemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM
25 hari lalu
OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
33 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
33 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca SelengkapnyaRamai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku
34 hari lalu
Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya