5 Hektare Wilayah Bekasi Kini Masuk DKI  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 17 Mei 2016 17:06 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kanan) bersama Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memberikan keterangan terkait pertemuan di Balaikota, Jakarta, 25 November 2015. Pertemuan tersebut membicarakan perjanjian antara pemerintah DKI dengan Pemerintah Kota Bekasi terkait pembuangan sampah warga Jakarta di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu, Bekasi, Jawa Barat. TEMPO/M. Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan wilayah seluas 5 hektare yang selama ini berada di Bekasi menjadi wilayah DKI Jakarta. Hal tersebut didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2015 tentang batas daerah, yang menyatakan wilayah tersebut masuk ke wilayah DKI Jakarta.

"Itu dulu milik Kota (Bekasi). Setelah dilihat tata ruangnya, milik DKI, berdasarkan Permen 36. Kami kembalikan," kata Rahmat Effendi saat ditemui seusai penandatanganan peralihan batas wilayah di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 17 Mei 2016.

Ia berujar, peralihan ini sudah melalui kajian panjang, hingga akhirnya dikeluarkan Peraturan Menteri itu. Dengan begitu, Bekasi harus mengembalikan wilayah itu ke Provinsi DKI Jakarta. Lahan yang diserahkan kepada Pemerintah DKI itu berada di Kelurahan Jatimurni, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, dan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang dimaksud menjadi wilayah Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

"Luasnya ada 5 hektare, dengan 35 obyek pajak. Lahan itu wilayah DKI sekarang. Kami cabut dari NJOP (nilai jual obyek pajak) kami dan diserahkan ke DKI, wilayah Jakarta Timur," ucap Rahmat.

Dalam penandatanganan kesepakatan, Wali Kota Bekasi juga menyerahkan data normatif obyek dan subyek pajak tanah beralih, salinan peta blok tanah beralih, Keputusan Wali Kota Bekasi tentang penetapan NJOP PBB tahun 2016, serta Keputusan Wali Kota Bekasi tentang pembatalan SPPT PBB tanah beralih.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berujar wilayah perluasan itu memiliki penghitungan NJOP sendiri karena tiap wilayah ada zonanya. Ahok juga mengaku tidak ada masalah apabila harus membuat tandon, karena selama ini ia berpikir wilayah DKI bukan hanya Jakarta, tapi juga sekitarnya.

"Buat tandon atau enggak bikin, enggak masalah. Kan saya bilang, DKI harus berpikir, Bekasi, Tangerang, dan Depok itu adalah wilayah DKI. Cara ngukurnya seperti itu, tapi bukan kekuasaan. Tanggung jawabnya, kemitraannya yang penting," ucap Ahok.

DESTRIANITA KUSUMASTUTI

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

48 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

52 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

52 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

56 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya