TEMPO.CO, Depok - Kepala Kepolisian Sektor Sukmajaya Ajun Komisaris Supriyadi mengatakan tidak benar ada kelompok masyarakat yang menganut aliran sesat di Depok. Isu itu muncul gara-gara ada seorang suami yang cemburu terhadap guru mengaji istrinya. "Masalahnya melebar dan terlalu dibesar-besarkan," ucap Supriyadi, Jumat, 21 Mei 2016.
Menurut Supriyadi, isu aliran sesat itu merujuk kepada kelompok Amanah Keagungan Ilahi (AKI). Kelompok itu memang pernah ada, tapi sudah lama bubar. Kebetulan di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, ada guru mengaji yang disebut-sebut pernah menjadi anggota AKI bernama Dedy.
Belakangan muncul kabar bahwa Dedy berselingkuh dengan perempuan yang menjadi muridnya. Secara kebetulan, perempuan itu sudah bersuami. Dari sanalah muncul kabar bahwa perempuan itu diajak Dedy mengikuti ajaran AKI. Mereka dituduh menjalankan ritual seks bebas, tidak salat, dan tidak puasa.
Suami perempuan itu ternyata termakan isu tersebut. Dia melapor kepada lurah dan camat setempat. Akhirnya, diadakan pertemuan untuk mengklarifikasi isu tersebut. "Dari pertemuan itu terungkap bahwa antara Dedy dan perempuan itu tidak ada hubungan apa-apa," ujar Supriyadi. "Mereka benar-benar belajar mengaji."
Ketua RT 5 RW 3, Kelurahan Tirtajaya, Neman H.M., menuturkan, selama tinggal di tempat itu, Dedy tidak pernah menimbulkan masalah. Dia juga tahu Dedy seorang ustad dan memiliki sejumlah murid. "Dia kenal baik dengan masyarakat di sini karena memang sering kumpul," katanya.
Neman menegaskan, isu tentang aliran sesat itu benar-benar tidak ada di wilayahnya. Apalagi di sekitar tempat itu ada sejumlah pesantren. "Kalau ada, pasti sudah dari kemarin-kemarin ramai," ucapnya.