Alasan Ahok Tak Ingin Pilih Sistem Lelang untuk Revitalisasi Kota Tua  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 25 Mei 2016 23:04 WIB

Pekerja merenovasi gedung di Kawasan Kota Tua, Jakarta, 7 Januari 2016. Kawasan Kota Tua juga dimanfaatkan warga sebagai tempat wisata pilihan untuk mengisi waktu liburan. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan lebih memilih merevitalisasi cagar budaya bangunan sejarah di Kota Tua dengan bantuan corporate social responsibility.

Contohnya soal pengecatan. Ia memilih CSR dari Akzonobel, produsen cat Dulux, untuk bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Kata Ahok, dia telah mendapat rujukan dari tim ahli cagar budaya di Kota Tua. "Jadi, di sana, kepala museum itu orang ahli cagar budaya. Mereka mewajibkan cat yang dipakai itu (adalah) yang ada pori-porinya. Breathable paint istilahnya. Jenis cat itu dipilih supaya bangunan bata merah tidak tertutup. Kalau tertutup, hancur, busuk," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu, 25 Mei 2016.

Ahok berujar, cat yang dipakai untuk mewarnai bangunan dapat bertahan hingga 7 tahun. Karena itu, Ahok menerima tawaran CSR untuk merevitalisasi bangunan cagar budaya di kawasan kota tua itu.

Ahok membandingkan proyek yang dilakukan oleh CSR dengan lelang kontraktor, seperti yang selama ini dilakukan pemerintah saat merevitalisasi bangunan, seperti sekolah. "Selama ini, kontraktor kita, pemerintah, rapi enggak? Kamu lihat aja sekolah kita, terminal, (dalam waktu) setahun sudah hancur. Kok enggak ada komplain?" Kata Ahok. "Asosiasi enggak ada yang komplain, enggak ada pengamat yang ribut. Begitu ada yang sumbang (lewat) CSR, pada ribut," tuturnya.

Revitalisasi Kota Tua merupakan bentuk kerja sama dengan Akzonobel, yang rencananya berlangsung dalam kontrak kerja 2 tahun. Dalam poin kerja sama itu, Pemprov DKI juga mendapat empat bus tingkat senilai Rp 14 miliar guna mendukung mobilitas wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Tua seusai bangunan itu direvitalisasi.

Bangunan Kota Tua yang akan di cat ulang adalah Museum Fatahillah, Museum Seni Rupa, dan Jembatan Kota Intan. Untuk pengecatan tahap kedua, akan dilakukan di Museum Bahari dan Museum Wayang. Tak hanya itu, mereka akan menempatkan lima puluh tempat sampah dari kaleng cat Dulux yang didaur ulang untuk diletakkan di sekitar Kota Tua.


DESTRIANITA KUSUMASTUTI


Baca juga:
Heboh Kontribusi Reklamasi: Tiga Skenario Nasib Ahok
TERUNGKAP: Artis KDI Ini Ternyata Pencuri 43 Mobil Rental!




Advertising
Advertising


Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

8 jam lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

3 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

6 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

35 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

35 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

49 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

53 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

54 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

54 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya