18 Orang Ditipu Penyalur Tenaga Kerja Ilegal di Bekasi  

Reporter

Senin, 30 Mei 2016 23:01 WIB

Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Bekasi - Sedikitnya 18 orang melaporkan sebuah agen penyalur tenaga kerja ilegal ke Kepolisian Sektor Tambun, Kabupaten Bekasi, Senin, 30 Mei 2016. Sebabnya, mereka mengaku ditipu karena sudah membayar uang Rp 1-5 juta, tapi tak kunjung mendapatkan panggilan kerja.

"Kami sudah membayar pada awal bulan, dijanjikan masuk kerja pada 12 Mei 2016," kata seorang korban, Nenden, 24 tahun, Senin, 30 Mei 2016. Namun, hingga akhir Mei, dia mengaku tak kunjung mendapatkan panggilan kerja dari PT Nambu Plastik Indonesia di Kawasan Industri MM 2100, Kecamatan Cikarang Barat.

Nenden mengaku, mendapatkan informasi ada lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut, dari pelaku berinisial I dan H yang baru saja dikenal. Pelaku, kata dia, mengaku bisa memasukkan kerja karena kenal dengan karyawan di bagian manajemen perusahaan. Namun syaratnya harus menyetor sejumlah uang. "Saya bayar Rp 1,1 juta," katanya.

Meski transaksi hanya dilakukan di sebuah mobil di depan Naga Swalayan, Tambun, para korban tak menaruh curiga. Sehingga, mereka menyetorkan uang tunai kepada pelaku mulai Rp 1-5 juta.

Kecurigaan muncul setelah beberapa pekan tak kunjung mendapatkan panggilan, sedangkan telepon seluler pelaku tak bisa dihubungi. "Ada teman yang mengecek, ternyata pelaku (I) mantan karyawan yang dipecat," kata Nenden.

Kepala Kepolisian Sektor Tambun Komisaris Puji Hardi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan ihwal laporan warga itu. Diduga, masih banyak korban lagi yang belum melaporkan diri ke kepolisian. "Untuk sementara kerugian diperkirakan mencapai Rp 50 juta," kata Puji.

Puji menyayangkan warga yang percaya begitu saja kepada pelaku. Soalnya, berdasarkan penyelidikan sementara, pelaku tidak memiliki kantor ketika membuka agen penyalur tenaga kerja.

Menurut dia, transaksi hanya dilakukan di sebuah mobil Daihatsu Xenia B-1274-BZV di depan Naga Tambun. "Bisa saja mobil yang digunakan berupa sewaan," katanya.

Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat setempat berhati-hati terhadap modus penipuan penyaluran tenaga kerja di Kabupaten Bekasi. Ia meminta agar masyarakat mencari pekerjaan melalui lembaga resmi pemerintah. "Banyaknya kawasan industri dijadikan sarana modus penipuan bagi pelaku kejahatan," katanya.

ADI WARSONO

Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

5 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

13 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

39 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

40 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

43 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

45 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

53 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

7 Maret 2024

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

20 Februari 2024

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.

Baca Selengkapnya