EKSKLUSIF Kopi Maut: Jessica Pernah Kelahi & Tabrak Pagar

Reporter

Senin, 6 Juni 2016 07:55 WIB

Jessica Kumala Wongso, tersangka pembunuhan Wayan Mirna Salihin, di Polda Metro Jaya. TEMPO/Ridian Eka Saputra

TEMPO.CO, Jakarta -Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menyatakan berkas perkara tersangka pembunuhan Wayan Mirna Salihin lengkap, Kamis dua pekan lalu. Jessica Kumala Wongso, yang menjadi tersangka tunggal dalam kasus ini, pun tak jadi pulang. Keesokan harinya, ia dipindahkan ke Rumah Tahanan Perempuan Kelas II Pondok Bambu, Jakarta Timur.


Mirna tewas setelah menyeruput kopi es Vietnam di Olivier Café, Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, 6 Januari lalu. Polisi meyakini Jessica menabur racun sianida ke kopi yang dipesan sebelum kedatangan Mirna ke kafe tersebut. Dua kali memeriksa Jessica sebagai saksi, polisi menetapkan perempuan 27 tahun ini sebagai tersangka pada 30 April. Hari itu juga polisi menahan Jessica.


Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengaku lega setelah berkas perkara Jessica diterima jaksa. ”Alhamdulillah, akhirnya dinyatakan lengkap,” ujarnya Kamis dua pekan lalu. Sebelumnya, empat kali jaksa mengembalikan berkas perkara Jessica kepada polisi.


Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Waluyo mengatakan jaksa berkali-kali mengembalikan berkas karena barang bukti yang diserahkan polisi belum memenuhi kualifikasi. ”Keterangan dari saksi ahli juga ada yang rancu, makanya dulu kami kembalikan,” kata Waluyo. ”Sekarang kami terima karena sudah lengkap.”


Total jenderal, polisi telah menyerahkan 37 buah bukti kepada jaksa. Antara lain, rekaman kamera pengawas (CCTV) Olivier Café; percakapan WhatsApp Jessica dengan beberapa orang, termasuk Mirna; catatan kriminal Jessica selama di Australia; dan sampel kopi beracun. Polisi juga menyita beberapa jenis obat penenang dan pereda rasa nyeri milik Jessica.


Advertising
Advertising

Kepolisian Daerah Metro Jaya sampai mengirimkan tim ke Australia untuk mendalami motif pembunuhan sekaligus melacak rekam jejak Jessica selama bersekolah di sana. Tim Polda Metro bekerja sama dengan Australian Federal Police. Hasilnya, polisi kedua negara memperoleh 14 buah catatan kriminal Jessica selama di Australia. Antara lain, catatan tentang pertengkaran Jessica dengan mantan bosnya di New South Wales Ambulance--agensi pemerintah yang menyediakan pelayanan pra-rumah sakit. Ada juga catatan perkelahian Jessica dengan rekan asramanya.


Pengacara Jessica, Yudi Wibowo, membenarkan ada beberapa catatan di kepolisian Australia mengenai keponakannya itu. Salah satunya kejadian ketika Jessica menabrak pagar sebuah panti asuhan di sana. Tapi semua catatan di kepolisian Australia, menurut Yudi, tak ada yang menguatkan tuduhan bahwa Jessica membunuh Mirna.


TIM TEMPO

Berita terkait

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

6 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

15 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali

Baca Selengkapnya

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

7 Juli 2023

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

DPRD DKI Jakarta menduga Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi narkoba karena keluhan pedagang diabaikan.

Baca Selengkapnya