Kesaksian Arifin di Sidang RAI, Polisi: 1.000 Persen Bohong  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 9 Juni 2016 18:07 WIB

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono menunjukkan surat pernyataan P21 milik RAI tersangka pembunuh Enno Farihah memberikan di Mapolda, Jakarta, 27 Mei 2016. TEMPO/Friski Riana

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya langsung bereaksi setelah mendengar keterangan salah satu tersangka pembunuhan Eno Farihah di persidangan RAI, tersangka lain yang masih berusia 15 tahun. Dalam sidang itu Rahmat Arifin, 23 tahun, mengatakan tak mengenal RAI.

Kepala Sub Direktorat Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto mengatakan penyidik kembali memeriksa Arifin setelah persidangan kemarin.

"Saat diperiksa di kantor, dia (Arifin) mengatakan menyesal, dan kemudian buat surat pernyataan. Suratnya dibuat langsung setelah sidang bersama pengacara dia," kata Budi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis, 9 Mei 2016.

Baca juga: Pembunuhan Karyawati: Ada yang Aneh dari Tersangka 15 Tahun?

Menurut Budi, Arifin sempat ingin merevisi keterangan dia di depan hakim. Namun hakim menolak hal tersebut. Alasannya, saat persidangan berlangsung, tiga kali Arifin ditanya dengan pertanyaan yang sama, jawabanya tetap sama, bahwa ia tak mengenal RAI.

Alasan utama perubahan pikiran Arifin adalah karena dia benar-benar menyesal dengan yang terjadi pada Eno. Apalagi saat diperlihatkan foto jenazah Eno, kata Budi, Arifin langsung menangis. "Dalam hatinya dia menyesal," kata Budi.

Budi mengatakan dalam berita acara pemeriksaan, Arifin justru mengatakan kenal dan menyebut RA sebagai salah satu pembunuh Eno. "Kami punya video BAP-nya juga," kata dia.

Kepala Unit V Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Handik Zusen yang langsung menangani kasus ini bahkan menyebut keterangan Arifin berubah di pengadilan karena dia mendapat ancaman RAI. "RAI berupaya lolos dari jerat hukum dengan mempengaruhi Arifin untuk berbohong," kata dia.

Baca juga: Polisi Kantongi 11 Alat Bukti Pembunuh Eno, Tak Ada Cangkul?

Adapun surat yang menjelaskan kekeliruan Arifin langsung dibuat usai persidangan. Isinya menjelaskan bahwa keterangan dia di sidang pengadilan pada hari Rabu 8 Juni 2016, di Pengadilan Negeri Tangerang tentang peranan RAI adalah bohong.

Dalam keterangan tersebut, disebutkan ia dan Imam Hapriyadi, tersangka pembunuhan Enno lain, bertemu dengan RAI pada 25 Mei 2016. Kemudian membujuk agar Arifin, Imam dan seorang lain bernama Dimas Tompel, agar mengaku bahwa yang melakukan pembunuhan terhadap Eno Farihah ialah mereka, bukan RAI.

Selain itu, dalam surat tersebut, Arifin mengaku diancam RA akan dipukuli oleh teman-teman RAI jika ia bebas kelak. "Kami duga RAI takut hukuman mati," kata dia.

Handik yang mengaku sejak awal mengawal kasus ini merasa yakin dengan adanya ancaman tersebut. "Keterangan Arifin di pengadilan saya jamin 100 persen bahkan 1.000 persen bohong," kata dia. Apalagi, menurut dia, bukti forensik kererlibatan kasus tersebut dengan RAI sangat kuat.

Eno Farihah, 19 tahun, ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di mes karyawati PT Polyta Global Mandiri, di Jalan Pergudangan 8, Dadap, Desa Jatimulya, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Menurut polisi, pembunuhan disertai kekerasan ini berawal saat RAI, yang mengaku pacar korban, mengunjungi Eno di mes karyawan tempat Eno bekerja pada Kamis malam, 12 Mei 2016, sekitar pukul 23.30 WIB.

Awalnya, kata polisi, keduanya sempat bercumbu. Namun, ketika RAI mengajak berhubungan badan, Eno menolaknya. RAI yang kesal pun pergi meninggalkan ruangan tersebut. Tak jauh, RAI bertemu dengan Imam dan Arif. Ketiganya sepakat memperkosa korban. Polisi menyebutkan ketiganya tidak saling mengenal, namun sama-sama mengenal korban.

EGI ADYATAMA








Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

14 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

15 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya