Pengemudi Taksi Online Masih Keberatan Soal STNK dan Pool  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 9 Juni 2016 18:13 WIB

Ilustrasi - Taksi dan jaringan sinyal di telepon genggam pintar. dok/shutterstock KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengemudi angkutan berbasis online, yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pengemudi Online, melakukan mediasi dengan pemerintah pusat, yang diwakili kuasa hukum masing-masing. Mediasi yang dilakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu hanya berlangsung 30 menit.

"Mediasi berjalan baik. Mereka sudah membawa konsep saat mediasi lalu," kata Kepala Bagian Perjanjian dan Biro Hukum Kementerian Perhubungan Yudi Indriyanto di PN Jakarta Pusat, Kamis, 9 Juni 2016.

Sebelumnya, FKPO mengajukan gugatan kepada Presiden, Kementerian Perhubungan, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika agar ada payung hukum yang menaungi usaha mereka. Gugatan itu dilayangkan setelah adanya bentrok dalam unjuk rasa para pengemudi transportasi umum, Maret lalu.

Tak lama setelah gugatan diajukan, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 pun terbit. Namun pihak FKPO menganggap ada beberapa poin dalam aturan itu yang perlu disempurnakan. "Peraturan sudah ada. Mereka hanya mengajukan dua permintaan dari PM, terkait dengan pool dan STNK," kata Yudi.

Afriyadi Putra, kuasa hukum FKPO, mengatakan kliennya setuju dengan adanya badan hukum dalam PM 32 Tahun 2016. Namun FKPO keberatan dengan Pasal 23 yang menyatakan STNK harus atas nama perusahaan. "Kami keberatan, memberi solusi enggak seperti itu, tetap perorangan, tapi ada badan hukum," ujarnya.

Afriyadi mencontohkan, STNK milik pengemudi Kopaja atau Metromini saja bisa atas nama pribadi, bukan perusahaan. Menurut dia, perusahaan hanya menjadi induk sopir angkutan.

Permintaan kedua adalah soal pool. Afriadi menuturkan tidak perlu ada tempat berkumpul bagi pengemudi berbasis online karena sistemnya berbeda dengan taksi konvensional. "Yang perlu adalah kantor administrasi pendaftaran," tuturnya.

Mediasi antara penggugat dan tergugat masih akan berlanjut. Sebab, kuasa hukum dari Kementerian Perhubungan meminta waktu dua pekan untuk mengkaji dan merundingkannya dengan tim teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Yudi berharap, dalam mediasi mendatang, pihaknya bisa memberikan gambaran mengenai tawaran perdamaian dari pihak penggugat terhadap dua hal tersebut.

Adapun Aries Rinaldi, koordinator FKPO, yang mewakili aspirasi ribuan pengemudi online, berharap, ada solusi yang tepat dengan cara musyawarah. "Semoga keinginan dan harapan teman-teman bisa terpenuhi untuk mencari nafkah sebagai pengemudi online bisa nyaman dan aman," ucapnya.



FRISKI RIANA


Berita terkait

23 Taksi Liar di Bandara Makassar Terjaring Razia

24 Januari 2017

23 Taksi Liar di Bandara Makassar Terjaring Razia

Penumpang pesawat yang singgah ke bandara Sultan Hasanuddin Makassar kerap mengeluhkan taksi gelap atau liar tersebut.

Baca Selengkapnya

Organda Jabar Minta Taksi Online Dikenai Kewajiban Sama

11 Agustus 2016

Organda Jabar Minta Taksi Online Dikenai Kewajiban Sama

Taksi yang menggunakan aplikasi android itu dinilai menabrak sejumlah aturan yang diberlakukan pada taksi konvensional.

Baca Selengkapnya

Go-Car Dilarang Beroperasi di Yogya  

1 Agustus 2016

Go-Car Dilarang Beroperasi di Yogya  

Kepala Dinas Perhubungan DI Yogyakarta Sigit Haryanto mengatakan Go-Car dihentikan untuk mencegah konflik horizontal dengan pengemudi taksi reguler.

Baca Selengkapnya

Dishub Mengultimatum Pengelola Taksi Online, Ini Ancamannya

31 Juli 2016

Dishub Mengultimatum Pengelola Taksi Online, Ini Ancamannya

Jika batas waktu tersebut terlewati, kata Andri, ada sanksi yang menunggu mereka.

Baca Selengkapnya

Razia Taksi Online, Dinas Perhubungan Kandangkan 11 Mobil

31 Juli 2016

Razia Taksi Online, Dinas Perhubungan Kandangkan 11 Mobil

Dinas Perhubungan menangkap 11 taksi online dalam razia gabungan.

Baca Selengkapnya

Surabaya Razia Taksi Ilegal  

23 Juni 2016

Surabaya Razia Taksi Ilegal  

Tanpa badan hukum, taksi-taksi itu sulit beroperasi. Apalagi ketika masuk ke Surabaya belum memiliki izin lengkap.

Baca Selengkapnya

Uji KIR Taksi Online, Kemenhub Akan Gandeng ATPM

20 Mei 2016

Uji KIR Taksi Online, Kemenhub Akan Gandeng ATPM

Setiap mobil yang bermitra dengan perusahaan aplikasi transportasi, wajib melewati uji KIR, walaupun mobil tersebut baru.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Terbitkan Aturan Perusahaan Aplikasi Transportasi  

22 April 2016

Kemenhub Terbitkan Aturan Perusahaan Aplikasi Transportasi  

Kementerian Perhubungan hari ini menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 32 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek.

Baca Selengkapnya

Grab dan Uber Akan Bertemu Kementerian Komunikasi  

15 Maret 2016

Grab dan Uber Akan Bertemu Kementerian Komunikasi  

Pertemuan akan membahas legalitas Uber dan Grab Car yang masih diperdebatkan.

Baca Selengkapnya

Rudiantara Serahkan Penanganan Uber dan GrabCar kepada Jonan

14 Maret 2016

Rudiantara Serahkan Penanganan Uber dan GrabCar kepada Jonan

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara tak akan menutup layanan angkutan berbasis aplikasi.

Baca Selengkapnya