Pengacara Jessica: Dakwaan Jaksa Dangkal dan Tak Masuk Akal  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 15 Juni 2016 13:33 WIB

Tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso (27) di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, 27 Mei 2016, Selain membawa Jessica, penyidik Polda Metro Jaya juga melimpahkan berkas perkara beserta sedikitnya 37 barang bukti. selanjutnya Jessica dibawa ke rutan pondok bambu, jakarta. M Iqbal Ichsan/ Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Jessica Kumala Wongso menjalani sidang perdana sebagai terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 15 Juni 2016. Dalam sidang itu, pengacara Mirna langsung mengajukan nota keberatan setelah jaksa membacakan dakwaan.

Otto Hasibuan, kuasa hukum Jessica, mengatakan bahwa motif yang disebutkan jaksa dangkal dan tidak masuk akal. "Masak, gara-gara katanya Mirna nasehatin Jessica untuk putus dengan pacarnya, dia harus membuat perencanaan pembunuhan, dan datang khusus terbang dari Sydney ke Jakarta untuk bunuh Mirna," kata Otto.

Dalam keberatannya, Otto meminta pengadilan untuk membatalkan dakwaan tersebut demi hukum. Menurut dia, ada beberapa kejanggalan dalam dakwaan jaksa. Ia menyebut jaksa tidak cermat menguraikan urutan perencanaan yang dilakukan Jessica untuk membunuh Mirna. "Ada tiga tahap untuk melakukan pembunuhan berencana. Pertama tahap persiapan, permulaan pelaksanaan, dan pelaksanaan perbuatan tindak pidana," ujarnya.

Pada tahap persiapan, Otto mengatakan bahwa jaksa hanya menjelaskan Jessica bertemu Mirna kemudian membeli paper bag untuk menutupi dan menghalangi CCTV. Tapi, kata dia, jaksa tidak menjelaskan dari mana dan bagaimana Jessica membawa sianida. "Apakah di dalam botol? Kantong plastik? Simpan di mana? Asal-usul tidak dijelaskan."

Untuk tahap permulaan pelaksanaan, Otto menjelaskan bahwa Jessica dituduh melakukan pembunuhan di Kafe Olivier, padahal sebelumnya tidak pernah ke sana. Menurut dia, yang sering ke kafe itu adalah Mirna dan Arif, suaminya.

Keanehan lainnya, Otto menyebutkan bahwa cafe tersebut merupakan tempat yang terang, banyak orang, dan terdapat kamera pengawas atau CCTV. Menurut dia, tidak mungkin di tempat seperti itu seseorang masih ngotot melakukan pembunuhan.

Selain itu, berdasarkan pengalamannya menangani kasus pembunuhan berencana, pelakunya hampir tidak pernah di tempat kejadian. "Selalu di belakang layar. Ini terang-terangan Mirna bertemu," ujar dia.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

4 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya