TEMPO.CO, Depok - Penyerangan oleh geng sepeda motor kepada sejumlah pemuda terjadi di Grand Depok City, Minggu dinihari, 17 Juni 2016.
Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Besar Harry Kurniawan mengatakan puluhan pemuda yang menggunakan sepeda motor tiba-tiba menyerang pemuda lain dengan senjata tajam. "Mereka membawa samurai. Dua orang terluka akibat kebrutalan mereka," kata Harry.
Kejadian tersebut tidak berlangsung lama karena polisi cepat datang ke lokasi kejadian. Dari keterangan saksi saat kejadian, para pelaku yang menggunakan masker penutup wajah datang dari arah Citayam. Mereka merusak sepeda motor dan mencuri sebagian helm korbannya.
"Dari keterangan saksi, ada yang membawa senjata tajam. Tapi kami belum temukan indikasi itu," ujarnya.
Polisi telah menangkap delapan pelaku yang menyerang komunitas sepeda motor di Grand Depok City itu. Satu dari para pelaku yang ditangkap adalah seorang wanita. "Penyerangan ini motifnya cemburu. Sebab, salah satu anggota geng motor yang menyerang, pacarnya digoda salah satu korban," ucapnya.
Polisi masih mendalami kasus penyerangan yang dilakukan geng motor ini. Harry mengimbau agar warga Depok tidak keluyuran saat malam hari untuk mencegah keresahan warga. Terutama, kata dia, komunitas sepeda motor yang sering nongkrong di jalan saat akhir pekan. "Lebih baik nongkrong di rumah, jangan di jalan," tutur Harry.
Selain itu, polisi telah menyita puluhan senjata tajam dan sepeda motor yang digunakan pelaku. Selama Ramadan, kata dia, potensi gesekan antarwarga meningkat, terutama waktu menjelang sahur. "Kami sudah antisipasi dengan patroli rutin. Semalam kami juga lakukan operasi gabungan," ujarnya.