Pengunjung Monas Melonjak hingga Tiga Kali Lipat  

Reporter

Kamis, 7 Juli 2016 17:17 WIB

Pegawai Pemprov DKI Jakarta saat mengikuti upacara perayaan hari ulang tahun Jakarta di Monas, Jakarta, 22 Juni 2016. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Tugu Monumen Nasional atau Monas mengalami peningkatan pengunjung pada masa liburan Lebaran 2016. Sabdo Kurnianto, Kepala UPK Monas, mengatakan pada Kamis 7 Juli 2016, tercatat pengunjung yang membeli tiket untuk masuk ke tugu Monas mencapai 9.896 pengunjung.

"Sampai pukul 15.00 WIB, pengunjung yang membeli tiket sekitar 9.000-an," katanya saat ditemui di Monas, Jakarta.

Lonjakan pengunjung ini berarti hampir tiga kali lipat daripada jumlah pengunjung setiap harinya selama bulan puasa. Selama bulan puasa, kata Sabdo, pengunjung hanya mencapai 3.500 pengunjung.

"Bulan puasa kemarin kami buka sampai jam 08.00 malam. Pengunjung sekitar 3.500-an. Sementara hari masa libur Lebaran buka hingga jam 10.00 malam," ujarnya.

Sabdo menuturkan, selama libur Lebaran 2016, UPK Monas menyediakan tiket menuju puncak Monas hanya 2.500 tiket per harinya. "2.000 tiket untuk siang, 500 tiket untuk malam hari," katanya.

Sebanyak 2.000 tiket siang hari berlaku sejak dibukanya Monas pada pagi hari. Sedangkan 500 tiket malam hari diberlakukan mulai pukul 19.00 WIB.

Tarif tiket masuk tugu Monas antara lain:

Anak-anak: Rp 4.000 hingga puncak. Hanya cawan Rp 2.000.

Mahasiswa: Rp 8.000 hingga puncak. Hanya cawan Rp 3.000.

Dewasa/umum: Rp 10 ribu hingga puncak. Hanya cawan Rp 5.000.

INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

26 Juli 2018

Menjelang Asian Games, Sandiaga Uno Stop Produksi Tempe Kali Item

Sandiaga Uno mengatakan menjelang perhelatan Asian Games 2018 pihaknya segera menghentikan proses produksi tempe di sekitar Kali Item.

Baca Selengkapnya

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

22 September 2017

Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina  

Indonesia segera kedatangan dua ekor giant panda (Ailuropoda melanoleuca) langsung dari Cina.

Baca Selengkapnya

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

18 September 2017

Ini Tuntutan Massa Pengepung Kantor LBH

Massa menuntut masuk ke dalam gedung LBH. Tawaran dari polisi tak dihiraukan.

Baca Selengkapnya

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

17 September 2017

Seminar Sejarah 1965 Dibubarkan, Kantor YLBHI Dikepung Malam Ini

Kantor YLBHI dikepung massa yang mengancam akan membubarkan acara Asik-Asik yang digagas pasca pembubaran Seminar Sejarah 1965.

Baca Selengkapnya

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

17 September 2017

WALHI: Pembubaran Seminar Sejarah 1965 Mengancam Demokrasi

WALHI turut bersuara atas tindakan Kepolisian membubarkan seminar Sejarah 1965 yang diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

17 September 2017

Pembubaran Seminar Sejarah 1965, Polisi Disebut Pakai Gaya Orba

olemik pembubaran seminar Sejarah 1965 masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya