Petugas Suku Dinas Kebersihan Kepualauan Seribu memindahkan sampah dari kapal pengankut sampah ke truk di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, 16 Desember 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - Selama Lebaran, mayoritas pasukan oranye --sebutan untuk anggota Dinas Kebersihan DKI Jakarta--tak libur. Mereka harus bersiaga menjaga kebersihan Ibu Kota, meski sebagian besar warga Jakarta sedang menikmati masa liburan. Jumlah pasukan oranye yang mudik diperkirakan hanya mencapai 15 persen saja.
"Kami tetap menjaga kebersihan Ibu Kota. Baik di jalan raya, pasar, dan fasilitas publik lainnya, termasuk kali, situ dan waduk," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji, Jumat, 8 Juli 2016.
Menurut dia, meski ada sebagian kecil pasukan yang mudik, hal itu tak akan mengganggu kinerja Dinas Kebersihan. Sebab, sebagian besar pasukan yang tidak mudik tetap bekerja selama lebaran.
Adji mengatakan kebijakan membolehkan sebagian kecil pasukan oranye mudik diberlakukan karena jumlah sampah warga Jakarta yang cenderung turun saat Lebaran. Selain itu, menurut dia, sampah hanya menumpuk di lokasi-lokasi tertentu seperti di lapangan atau pelataran masjid tempat berlangsungnya salat Id.
Adji juga menegaskan bahwa pasukan oranye pada prinsipnya boleh saja mengambil libur selama Idul Fitri. "Asal terdata dengan baik dan tidak boleh ada kekosongan di ruas yang jadi tanggungjawabnya," kata Adji. Selama Lebaran, kata dia, pendukung operasional seperti unit storing kendaraan dan bengkel juga tetap bertugas. "Command Center juga diatur selalu ada petugas jadi pemantauan tetap berjalan," kata dia.
Selama Lebaran ini, menurut Adji, fokus Dinas Kebersihan ada di titik-titik keramaian, misalnya pusat keramaian malam saat Takbiran, 726 lokasi salat Id dan seluruh tempat wisata di DKI Jakarta. “Kami optimalkan road sweeper dan kendaraan lintas untuk menyisir timbunan sampah,” kata dia. Adji mengklaim selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk warga Jakarta tanpa henti.
