Kabel Mesin Pencatat Rusak, Ahok: Tikusnya Seberapa Gede  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Selasa, 12 Juli 2016 12:53 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok didampingi wakilnya, Djarot Saiful Hidayat dan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto mengelar halal bi halal di kantornya, Balai Kota, Senin, 11 Juli 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku belum tahu penyebab matinya mesin pencatat kehadiran pegawai pada hari pertama seusai libur Lebaran. Ahok menduga adanya unsur kesengajaan atas kerusakan alat tersebut.

"Saya belum tahu penyebabnya. Pengalaman saya sih, ada kesengajaan. Tapi kami belum ada bukti," katanya di Balai Kota, Selasa, 12 Juli 2016.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Dian Ekowati sempat menyebutkan tidak berfungsinya mesin pencatat kehadiran pegawai atau absensi lantaran ada masalah pada jaringan Internet. Akibatnya, alat tersebut offline.

Kemudian Dian menjelaskan alasan lain kerusakan itu. Menurut Dian, alat tersebut rusak karena kabel fiber optik digigit tikus. Kerusakan mesin baru terdeteksi pada hari pertama masuk kerja setelah libur panjang.

Ahok menilai alasan tersebut tidak masuk akal karena jumlah mesin yang offline banyak, yaitu mencapai 1.217 jaringan mesin, yang dinyatakan tidak bekerja. Jumlah tersebut sudah termasuk mesin yang berada di sekolah karena masih dalam masa liburan.

"Makanya saya mau tahu juga tikusnya seberapa gede? Demen (suka) amat makan kabel, apa kabelnya diolesin keju?" ucapnya.

Ahok akan mempelajari dan menyelidiki penyebab rusaknya mesin tersebut. Ia yakin permainan dan manipulasi mesin absensi ini akan terungkap. "Bisa ketahuan kok. Mainnya halus di sini, halus banget. Enggak apa-apa, saya di sini sabar kok," ujarnya.

Gubernur DKI mengultimatum pegawai yang tidak masuk pada hari pertama masuk setelah libur Lebaran tanpa alasan yang jelas. Namun sistem pencatatan otomatis terhadap kehadiran pegawai negeri di DKI terganggu oleh kerusakan mesin.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendapati ada 6.072 pegawai negeri DKI Jakarta yang tidak masuk pada hari pertama setelah libur Lebaran. Ini hasil penghitungan manual. Angka tersebut bisa lebih kecil karena jaringan mesin pencatatnya tidak berfungsi. Setidaknya, ada 1.217 jaringan yang dinyatakan offline.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

20 hari lalu

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

48 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Fasilitas Istimewa untuk PNS Pindah ke IKN Bawa Keluarga, Cek di Sini

51 hari lalu

Fasilitas Istimewa untuk PNS Pindah ke IKN Bawa Keluarga, Cek di Sini

Pemerintah akan memberi sejumlah fasilitas istimewa bagi PNS yang bersedia pindah ke IKN dengan membawa keluarga mereka.

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

52 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya