Penghina Presiden Ungkap Alasan Cabuli Anak Kecil

Reporter

Editor

Sugiharto

Rabu, 13 Juli 2016 00:46 WIB

Muhammad Arsyad saat diwawancara usai keluar dari tahanan, di rumahnya di Ciracas, Jakarta, 3 November 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Depok - Tersangka penculikan dan pencabulan, Muhammad Arsad, 26 tahun, tertunduk malu saat polisi membeberkan tindakan bejatnya terhadap anak 10 tahun berinisial F di kantor Kepolisian Resor Kota Depok, Jawa Barat, pada Selasa, 12 Juli 2016.

Di hadapan wartawan, Arsad terkesan mencoba mengungkapkan perasaan dan alasannya melakukan perbuatan tak senonoh itu. Dia membela diri dengan mengaku sayang kepada anak kecil yang diculiknya. "Saya sayang," kata Arsad menjawab pertanyaan sejumlah wartawan.‎ "Hanya ingin mengajaknya jalan-jalan."

Baca: Pria Penghina Jokowi Simpan Banyak Foto Anak di Kamera

Cerita Arsad berbeda dengan fakta di lapangan. Arsad membawa F pada Minggu malam, 10 Juli 2016, sekitar pukul 22.00 WIB ke Puncak dari tempatnya bermain di kawasan kolam renang Paragon, Cilodong. Di sana, pria yang bekerja sebagai pengantar galon air isi ulang di Cilodong itu menggerayangi tubuh korban.‎

Arsad ditangkap warga saat anak yang diculiknya menangis ketika dicumbui dan celananya dibuka. Warga dan penjaga vila curiga dengan tangisan anak kecil pada Senin pagi lalu di vila yang disewa Arsad. Warga lalu mendatangi kamar vila tersangka dan menangkapnya. Setelah ditangkap warga, Arsad digelandang ke kantor Kepolisian Sektor Cisarua.

Simak:
Ibu Tersangka Penghinaan Mau Cium Kaki Jokowi
Alasan Polisi Memulangkan Penghina Jokowi

Ini bukan pertama kalinya Arsad berurusan dengan hukum. Pada 2014, Arsad membuat publik heboh. Musababnya, Arsad mengunggah foto rekayasa berkonten porno wajah Presiden Joko Widodo, yang ketika itu masih calon presiden, dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri ke media sosial. Karena tindakan itu, Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menciduk Arsad dan menetapkannya sebagai tersangka penghina Jokowi.

Beruntung, saat itu dia ditangguhkan penahanannya setelah ibunya, Mursyidah, kala itu 48 tahun, menemui Jokowi sambil meminta pengampunan dengan alasan Arsad cuma ikut-ikutan mengunggah gambar asusila tersebut. Belakangan, penyidikan Arsad dihentikan.‎

IMAM HAMDI




Berita terkait

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

3 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

5 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

16 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

35 hari lalu

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan

Baca Selengkapnya

Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

42 hari lalu

Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

M, 72 tahun; dan anaknya, F, 37 tahun, dilaporkan empat orang ke Polres Trenggalek atas dugaan tindak pencabulan santriwati

Baca Selengkapnya

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

51 hari lalu

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

57 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.

Baca Selengkapnya

Guru SD di Cianjur Diduga Cabuli Belasan Siswa, Orang Tua Bahkan Menyebut Korban Bisa Ratusan Orang

58 hari lalu

Guru SD di Cianjur Diduga Cabuli Belasan Siswa, Orang Tua Bahkan Menyebut Korban Bisa Ratusan Orang

Seorang guru SD di Cianjur ditangkap polisi karena diduga melakukan pencabulan terhadap siswanya. Orang tua menyebut korbannya bisa mencapai ratusan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Soal Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Ortopedi ke Istri Pasien, Versi Terlapor dan Korban

58 hari lalu

Fakta-fakta Soal Dugaan Pelecehan Seksual Dokter Ortopedi ke Istri Pasien, Versi Terlapor dan Korban

Kuasa hukum terlapor dokter spesialis ortopedi membantah soal suntik bius ke istri pasien. Pengacara korban mendetailkan dugaan pelecehan seksual itu

Baca Selengkapnya

Dokter di Palembang Diduga Cabuli Istri Pasien Usai Suntik Bius

58 hari lalu

Dokter di Palembang Diduga Cabuli Istri Pasien Usai Suntik Bius

Seorang istri pasien di sebuah rumah sakit di Palembang diduga mengalami kekerasan seksual oleh dokter yang memeriksa suaminya.

Baca Selengkapnya