TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi agar ada perampingan jumlah pegawai negeri sipil (PNS) sejalan dengan pandangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ahok menilai PNS di DKI Jakarta sudah terlalu banyak tapi tanpa pekerjaan yang jelas.
"Kami sudah minta semua orang isi KPI (Key Performance Indicator). Dari eselon I sampai staf ada data kinerja yang mesti diisi, jadi bukan cuma absen," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota, Kamis, 14 Juli 2016.
Selain itu, Ahok mengatakan, telah meminta Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi (ORB) untuk menilai beban kerja tiap PNS di DKI. Jika dianggap masih kurang, beban kerja mereka akan ditambah.
Dengan cara ini, Ahok menilai pekerjaan yang lowong bisa terisi dan DKI tak perlu menambah pegawai baru. "Kami setop berhenti terima pegawai baru, manfaatkan yang ada," katanya.
Menurut Ahok, selama ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah merampingkan jumlah PNS secara alami. Jika ada pegawai yang meninggal atau pensiun, Pemprov DKI tidak membuka lowongan untuk pegawai baru. Pun jika ada PNS yang kedapatan bermain uang sekecil apa pun.
"Pokoknya main (duit) dikit, kami berhentikan saja. Bukan dari jabatan saja, melainkan dari PNS. Kalau gugat PTUN, ya silakan PTUN saja," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Pada Juni lalu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan pihaknya tengah menggodok rencana merumahkan 1 juta PNS untuk mengurangi jumlah PNS di pusat. Selain itu, ia berencana merumahkan PNS di daerah dari 4,5 juta orang menjadi 3,5 juta orang. Yuddy menilai, jumlah PNS saat ini terlalu banyak. Selain itu, pertimbangan dia, pengurangan jumlah PNS bisa meringankan beban belanja anggaran.
EGI ADYATAMA
Berita terkait
4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024
15 jam lalu
Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
1 hari lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
4 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
6 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca Selengkapnya63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
19 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
35 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
35 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca Selengkapnya81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok
50 hari lalu
Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.
Baca SelengkapnyaRamai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?
53 hari lalu
Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?
Baca SelengkapnyaJika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada
54 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?
Baca Selengkapnya