Ahok Tak Tahu Teknis Pembelian Lahan Cengkareng Barat  

Reporter

Jumat, 15 Juli 2016 18:03 WIB

Kwitansi pembayaran lahan di Jalan Lingkar Luar Barat Cengkareng seluas 4,6 hektare senilai Rp 668 miliar dari Dinas Perumahan kepada Rudi Iskandar sebagai kuasa pemilik tanah, Toeti Noezlar Soekarno.

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tak tahu detail proses pembelian lahan di Cengkareng Barat. Sebagai kepala daerah, Ahok hanya mengurus proses hukum. Sebab, urusan teknis dikerjakan para kepala dinas yang menjadi bawahannya.

Ahok menyatakan dia telah mengecek semua tahapan proses hukum. Ada delapan orang yang harus memberikan paraf sebagai tanda persetujuan sebelum sampai ke meja Ahok untuk mendapatkan disposisi atau persetujuannya.

"Prosesnya itu di Biro Penataan Kota dulu. Nanti Dinas Perumahan yang beli," kata Ahok di Balai Kota, Jumat, 15 Juli 2016.

Bagian Penataan Kota akan memastikan dan memeriksa lahan yang akan dibeli tersebut. Setelah itu, Biro Penataan Kota akan mengajukan rencana pembelian lahan untuk mendapatkan surat keputusan (SK) dari gubernur.

Ahok menuturkan, dalam undang-undang diatur, jika pemerintah ingin menguasai lahan, perlu ada SK Kepala Daerah. Meski begitu, kata Ahok, kepala daerah tidak bisa langsung memutuskan untuk membeli lahan. Penjual harus menunggu SK dikeluarkan gubernur.

Jika nanti penjual berubah pikiran sebelum SK keluar dan membatalkan penjualan lahan, hal tersebut masih diizinkan. Sebab, menurut Ahok, proses pembuatan SK membutuhkan waktu. "Kalau mau jual cepat, ya mereka bisa mengajukan pembatalan, lalu kami batalin SK," katanya.

Kalau memang gubernur masih harus mengurusi hal teknis, Ahok mengatakan lebih baik mengurangi jumlah pegawai negeri sipil dalam jumlah besar. "Kalau mesti saya cek gambar, cek peta, lalu buat apa ada dinas? Lalu kami kurangi pegawai tinggal seribu orang saja. Semua saya yang kerjain dan cek," kata Ahok.

Pemprov DKI Jakarta diduga membeli lahan milik sendiri, yakni milik Dinas Kelautan, dengan harga Rp 668 miliar dari Toeti Noezlar Soekarno. Hal tersebut menjadi temuan BPK pada audit anggaran 2015 yang dibuka pada awal Juni 2016. Karena kejanggalan itu, Biro Hukum DKI Jakarta melaporkan kasus tersebut kepada Badan Reserse Kriminal Polri.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

48 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

52 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

52 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

56 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya