Petugas PT KAI melakukan perbaikan patahnya jalur kereta api di antara Stasiun Cawang-Stasiun Tebet, Jakarta, 29 April 2016. Menurut Kepala Stasiun Cawang Jumadi, patahnya rel kereta diperkirakan karena umur rel yang sudah tua. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Rel patah terjadi di antara Stasiun Lenteng Agung dan Stasiun Tanjung Barat pagi ini, Kamis, 28 Juli 2016. Seperti dikutip dari akun Twitter resmi PT KAI Commuter Jabodetabek pada pukul 07.05, rel yang patah tersebut membuat beberapa kereta rel listrik (KRL) tertahan.
KRL yang terdampak oleh rel yang patah tersebut adalah KRL rute Bogor-Jatinegara, rute Depok-Jakarta Kota, dan rute Bogor-Jakarta Kota. Saat ini rel yang patah telah diperbaiki. Jalur Lenteng Agung-Tanjung Barat pun sudah bisa dilalui dengan kecepatan 5 kilometer per jam.
Saat dihubungi, Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa menyatakan permohonan maafnya atas gangguan perjalanan KRL akibat dampak rel patah di Kilometer 23 antara Stasiun Lenteng Agung dan Stasiun Tanjung Barat tersebut.
Menurut Eva, tim prasarana PT KAI Daerah Operasi I telah memperbaiki patahnya rel yang berada di jalur tersebut. "Saat ini jalur tersebut sudah dapat dilewati, tapi tetap dengan kecepatan terbatas, sehingga waktu tempuh lebih lama," ucapnya.
Akibat terbatasnya kecepatan KRL, ujar Eva, terdapat antrean di jalur lintas Bogor dan Depok hingga Tanjung Barat. "PT KCJ mengimbau pengguna jasa tetap memperhatikan keselamatan dan tidak memaksakan masuk apabila KRL telah penuh," tuturnya.
Eva pun mengimbau penumpang menunggu KRL selanjutnya. Adapun penumpang KRL yang sudah berada di stasiun dan telah melakukan transaksi tiket tapi tidak dapat menunggu, kata Eva, diperkenankan melakukan pengembalian tiket dan menggunakan moda transportasi lain.