Digusur, Warga Kampung Baru Ramai-ramai Pindah ke Lahan Baru  

Reporter

Jumat, 29 Juli 2016 15:14 WIB

Foto udara pemukiman warga sekitar tanggul laut di Kampung Baru, Muara Angke, Jakarta, 17 Juli 2016. Ahok berencana akan membangun apartemen atau rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di area tersebut dan akan membongkar tempat pemanggangan ikan yang lama. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 1.300 warga yang semula menempati lahan Kampung Baru mulai pindah ramai-ramai ke lahan milik Pemerintah DKI Jakarta, tepat di samping Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara. "Karena pemerintah tak pernah menawari rumah susun," kata Samlawi, 28 tahun, koordinator warga Kampung Baru, saat ditemui pada Jumat, 29 Juli 2016.

Samlawi mengatakan, setelah Lebaran beberapa waktu lalu, pemerintah telah menggusur rumah mereka. Rencananya, lahan seluas lebih dari 2 hektare itu akan dijadikan perluasan kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke. Pemerintah juga membuat kanal di sisi pelelangan ikan.

Setelah digusur, sebagian warga Kampung Baru memilih pulang kampung. Sedangkan sisanya, sekitar 1.300 jiwa, memilih pindah ke lahan baru milik pemerintah. Mereka membuat kampung yang dinamakan “Tembok Bodol”.

Kampung itu didirikan warga secara ilegal di lahan milik pemerintah. Samlawi mengaku tidak mempunyai pilihan selain mendirikan rumah di atas lahan milik pemerintah. Alasannya, tempat itu berada tak jauh dari TPI Muara Angke, tempat ia bekerja sebagai buruh di pelelangan. Hampir semua warga yang tinggal di Kampung Bodol bekerja di pelelangan itu.

Robihat, 45 tahun, warga lain di Kampung Bodol, mengatakan pemerintah setempat tak pernah datang untuk menawari rumah susun. Padahal dia terdaftar sebagai warga DKI Jakarta yang tercatat di Kelurahan Muara Angke. "Sama sekali enggak ada tawaran tinggal di rumah susun," ucapnya.

Jika diberi kesempatan menghuni rumah susun, Robihat bakal menyanggupi. Dia berharap lahan seluas lebih dari 10 hektare yang berada di samping Pelabuhan Kali Adem dibangun rumah susun.

Saat ini aktivitas pengurukan lahan di bekas Kampung Baru masih terus dikebut. Material tanah ratusan ton didatangkan untuk meninggikan dataran. Semula lahan itu terendam air laut. Apalagi di saat air laut pasang, ketinggian air bisa mencapai bibir tanggul TPI Muara Angke.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

14 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

15 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

22 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

25 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

34 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

36 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

38 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

38 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

38 hari lalu

Nasib Warga di IKN, Kena Praktik ala Kolonial hingga Terancam Digusur

KPA menyoroti surat Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

38 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya