Maju Pilkada Melawan Ahok, Kata Risma Tergantung Mega

Reporter

Editor

Sugiharto

Minggu, 7 Agustus 2016 10:42 WIB

Megawati dalam acara peluncuran bukunya yang bertajuk "Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis & Tertawa Bersama Rakyat" di gedung Arsip Nasional, Jakarta, 23 Maret 2016. Megawati merupakan presiden RI kelima dan sekaligus menjadi presiden wanita pertama di Indonesia. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan kepastian dirinya maju di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 sepenuhnya wewenang Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Meski begitu, Risma tak mau berandai-andai bagaimana jika Megawati memutuskan dia ke Jakarta untuk mengalahkan calon gubernur petahanan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Nanti kita lihat, saya tidak bisa, saya akan ketemu menghadap beliau pasti ada pembicaraan, pasti ada solusi dari ibu,” katanya kepada Tempo ketika meninjau Proyek Box Culvert di Kenjeran Surabaya pada Jumat, 5 Agustus 2016.

Risma tak menyebutkan kapan dijadwalkan dia akan bertemu Megawati. Yang pasti dia akan ditemani Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, yang juga Ketua PDIP Surabaya.

Menurut Risma, dia akan kembali menyampaikan bahwa sudah berjanji kepada warga Surabaya untuk memimpin kota itu hingga akhir masa jabatan yakni 2020. “Saya yakin Ibu sangat rasional.”

Baca
: Panasnya Pilgub DKI: 4 Amunisi Risma yang Bisa Kalahkan Ahok

Nama Risma semakin moncer di Jakarta menjelang Pilkada pada Fabruari 2017. Deklarasi dukungan muncul hampir tiap hari. Spanduk-spanduk dukungan juga bertebaran di sejumlah wilayah di ibukota. Hasil sejumlah survei menunjukkan elektabilitas Risma menempel ketat Ahok. Padahal, Risma belum melakukan kampanye. Bahkan, dia selalu menyatakan tak ingin mengikuti Pilkada Jakarta karena sudah kadung janji dengan warga Surabaya untuk memimpin hingga akhir masa jabatan pada 2020.

Ahok yang semula gambar-gembor akan maju via jalur perseorangan belakangan berubah lewat partai politik. Dia pun sudah menemui Megawati untuk memohon dukungan. Partai Pemenang Pemilu 2014 itu balik meminta Ahok mengikuti mekanisme yakni menjadi kader partai berlambang banteng gemuk bermoncong putih itu. Namun, Ahok menolak. Di sisi lain, dia meminta tiga partai pendukungnya --- Partai NasDem, Hanura, dan Golongan Karya --- melobi Mega agar mau bersama-sama mendukung Ahok dalam pemilihan gubernur nanti.

PDIP Jakarta tegas menyatakan menolak Ahok. Dan nama Risma masuk dalam daftar pendek calon yang digadang-gadang PDIP.

Baca: Begini Jawaban Mega kepada Ahok Soal Jalur Partai

Risma lantas menerangkan, dia berprinsip bahwa jabatan adalah amanah sehingga jabatan tidak boleh diminta. Maka dia belum salat istiqarah untuk meminta petunjuk Tuhan, sebab jika dijalankan artinya dirinya mempunyai keinginan. “Kalau tiba-tiba di situ (pada saat salat istiqarah) ada nafsu kemudian datang setan, itu bahaya sekali,” ujar Risma.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya