Begini Curhat Ahok Soal Partai Pendukungnya  

Reporter

Kamis, 11 Agustus 2016 06:30 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, berpidato saat Halal Bihalal di Markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta, 27 Juli 2016. Ahok mengaku hal tersebut sudah ia lihat setelah melihat dukungan dari tiga partai politik yang datang, yakni Partai NasDem, Hanura, dan Golkar. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meluapkan curahan hati panjang lebar soal partai-partai yang telah menyatakan mendukungnya dalam pilkada 2017. Curahan hati Ahok itu berisi kemungkinan yang akan terjadi bila ada partai pendukung yang membelot, lalu membatalkan dukungan.

"Kalau mereka mengingkari kepercayaan yang kami beri, ya sudah, berarti kami sial saja ditipu partai," kata Ahok di Balai Kota DKI, Rabu, 10 Agustus 2016. Partai-partai pendukung Ahok adalah NasDem, Hanura, dan Golkar.

Bahkan calon gubernur inkumben itu pasrah bila ada partai pendukungnya yang membelot. "Iya, (saya) enggak ikut (pilkada), dong. Bagaimana mau ikut?" ucapnya.

Ahok menerangkan, jika ada satu partai saja yang membatalkan dukungan, ia sudah tak bisa lagi dia mencalonkan diri. Koalisi partai yang tersisa tak bisa memenuhi ambang batas dukungan untuk maju pilkada. Di sisi lain, ia tak mungkin lagi maju lewat jalur perseorangan, dengan relawan yang semula menyokongnya, yakni komunitas Teman Ahok. Sebab, pendaftaran untuk calon independen sudah ditutup. "Teman Ahok sudah lewat. Andalan kami kan (awalnya) memang independen."

Baca Juga: Jika Ada Partai Membelot, Ahok Pasrah Tak Ikut Pilkada DKI

Setelah pendaftaran calon perseorangan di KPUD DKI Jakarta ditutup pada 8 Agustus lalu, ada selentingan kabar Partai Golkar akan meninggalkan koalisi partai pengusung Ahok. Golkar dikabarkan sempat ragu setelah tujuh partai yang dipimpin PDIP berkoalisi untuk menggempur mantan bupati Belitung itu kembali menjadi orang nomor satu di DKI. Desas-desus itu bisa jadi membuat Ahok ketar-ketir.

Sebelumnya, Ahok menyatakan ingin maju lewat jalur independen dengan dukungan utama dari Teman Ahok. Bahkan syarat dukungan 1 juta KTP diklaim sudah di tangan. Namun Ahok banting setir dengan menyatakan akan maju via jalur partai setelah tiga partai tadi mengumumkan dukungannya terhadap Ahok. Total kursi tiga partai pendukung Ahok itu di DPRD DKI Jakarta jumlahnya 25, dari syarat minimal 22 kursi, untuk mengusung pasangan calon.

Bersamaan dengan penutupan pendaftaran calon perseorangan, tujuh partai politik bergabung membentuk Koalisi Kekeluargaan untuk menyatakan tak mendukung Ahok. Tujuh partai itu adalah PDIP, Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat. Bahkan diduga kuat mereka akan mengajukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai calon gubernur.

Simak Pula: Diusung Tiga Partai di Pilgub, Ahok Ogah Jadi Petugas Partai

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menepis isu partai berlambang beringin itu hengkang dari koalisi pendukung Ahok. Idrus menegaskan Golkar tetap akan mengusung Ahok dalam Pilkada DKI.

Menurut Idrus, dukungan untuk Ahok merupakan hasil pengkajian yang panjang dari partainya. "Kami sudah dukung, kami sudah tandatangani, semua sudah sesuai dengan pertimbangan," ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 10 Agustus 2016.

Idrus pun menambahkan, partainya akan konsisten mendukung Ahok. Bahkan ia memastikan Golkar tidak akan membelot kepada calon yang lain dalam pilkada DKI 2017. "Golkar akan konsisten mendukung," ucapnya.

Baca: Jika Partai Batal Dukung, Ahok: Berarti Saya Sial Ditipu

Selain itu, Idrus yakin, dua partai lainnya yang mendukung Ahok, yakni Hanura dan NasDem, juga tidak akan menarik dukungannya. "Saya punya keyakinan konsisten dan sudah dilakukan kajian bersama."

ABDUL AZIS|ANGELINA ANJAR SAWITRI



Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

15 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

3 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

5 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

18 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

34 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

34 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

49 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

52 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

53 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

53 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya