6 Hari Diperiksa, Ini Hasil Pemeriksaan Psikologi Jessica  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 18 Agustus 2016 17:06 WIB

Ekspresi terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso saat mendengarkan keterangan saksi ahli Antonia Ratih Andjayani dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, 15 Agustus 2016. Menurut hasil observasi Antonia Ratih, Jessica tidak menunjukkan empati ketika mengetahui Mirna meninggal dunia usai meminum es kopi Vietnam. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Natalia Widiasih Rahardjanti, membeberkan bahwa pihaknya sempat memeriksa kejiwaan terdakwa Jessica Kumala Wongso secara beruntun terkait dengan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. "Pemeriksaan kami lakukan mulai 11 hingga 16 Maret 2016," katanya saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis, 18 Agustus 2016.

Natalia mengatakan dia memeriksa Jessica dengan berbagai metode untuk memastikan kondisi kejiwaan terdakwa. Hasilnya, secara umum Jessica tak mengidap gangguan kejiwaan atau berpikir. Dia diketahui sebagai orang yang memiliki emosi cukup stabil. Tapi, saat mendapat tekanan tak terduga, emosinya meledak-ledak.

Kata dia, dalam pemeriksaan pertama, Jessica diajak relaksasi oleh psikiatri secara sadar. Saat itu, Jessica sangat waspada dan berhati-hati dalam berbicara. Jessica tak percaya kepada siapa pun atau berusaha mempertahankan diri.

Jessica juga bilang ke Natalia bahwa ia tak mau diperiksa sebelum didampingi kuasa hukumnya. Pada hari berikutnya, 12 Maret, Natalia menganalisis pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan memastikan Jessica tak mengalami gangguan jiwa berat.

Tapi ada kecenderungan Jessica mengalami depresi karena faktor percintaan. Dia diketahui mengalami masalah dengan pacarnya, Patrick, di Australia. Sejak saat itu, perilaku Jessica berubah menjadi impulsif selama setahun terakhir. Bahkan dia sempat melakukan percobaan bunuh diri dan menabrak panti jompo karena mabuk.

Pada hari berikutnya, Natalia juga memastikan soal dengan inteligensi Jessica. Kata Natalia, Jessica memiliki tingkat penilaian yang baik terhadap masalah, sehingga bisa merencanakan dan mengambil keputusan secara tepat.

Kemudian, pada pemeriksaan 14 Maret, Jessica menceritakan ihwal kondisi keluarganya. Ia mengaku tak pernah mendapat dukungan dari kakak perempuan, ayah, dan kakak laki-lakinya. Kata dia, hubungannya renggang dalam dua tahun terakhir.

Jessica juga sempat menyesal pulang ke Indonesia saat melakukan pemeriksaan psikologi. "Dia bilang, kalau saya tak pulang ke Indonesia, Mirna tidak mati," tutur Natalia.

Penyesalan itu diungkapkan Jessica secara spontan saat pemeriksaan akan berakhir. Jessica mengatakan itu saat psikiatri menanyakan penyesalan apa yang dirasakannya. Jessica menjawab secara singkat bahwa seharusnya ia tak pulang ke Indonesia.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

4 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

6 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

7 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

8 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

8 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya