Begini Jessica Kaitkan Kematian Mirna dengan Kepulangannya

Reporter

Editor

Erwin prima

Jumat, 19 Agustus 2016 07:05 WIB

Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso (kiri) didampingi kuasa hukumnya Otto Hasibuan mendengarkan keterangan saksi ahli dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, 15 Agustus 2016. Sidang kali ini menghadirkan ahli psikologi klinis yaitu Antonia Ratih Andjayani. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, sempat menyesal pulang ke Indonesia. "Dia bilang, ‘Kalau saya tak pulang ke Indonesia, Mirna tidak mati’," kata ahli psikiatri, Natalia Widiasih Rahardjanti, saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis, 18 Agustus 2016.

Penyesalan itu diungkap Jessica secara spontan saat pemeriksaan psikologi oleh ahli psikiatri forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tersebut akan berakhir. Saat itu Jessica ditanya penyesalan apa yang dirasakannya. Dia menjawab secara singkat, “Harusnya tak pulang ke Indonesia.”

Namun Jessica tidak merinci maksud pernyataannya tersebut. Karena proses pemeriksaan telah berakhir, Natalia tidak melanjutkan pertanyaan.

Baca:
Psikiatri: Mirna Tewas, Jessica Menyesal Pulang ke Indonesia
Jessica Ikut Perayaan 17 Agustus di Penjara, Lomba Gendong..
Hakim Sidang Jessica: Target MA, 5 Bulan Perkara Harus Putus

Menurut Natalia, keterangan dari teman-teman Jessica menyebutkan bahwa Jessica pulang ke Indonesia karena berusaha lari dari permasalahan yang dihadapinya. Jessica mengalami eskalasi emosi sejak awal tahun lalu karena pacarnya, Patrick, selingkuh.

Keterangan ini didapatkan Natalia dari kepolisian Australia dan wawancara dengan orang terdekat Jessica di Australia. "Jessica pernah mencoba tiga kali bunuh diri dan menabrak panti jompo," ujar Natalia. Masalah pada hubungan asmara ini juga mempengaruhi kinerja Jessica saat bekerja. Padahal sebelumnya dia adalah karyawan yang baik.

Natalia mengatakan sosok Jessica cenderung stabil dan memiliki rencana-rencana sebelum menjalani rutinitasnya. Namun mendadak sikapnya dapat berubah menjadi impulsif jika ada tekanan dan hal-hal mendadak di luar dugaannya. Ini yang bisa memicu tindak kekerasan.

Jessica, Natalia menambahkan, memiliki peluang besar untuk bertindak menyakiti diri sendiri atau orang lain, baik secara fisik maupun verbal. Hal ini dipicu dari tekanan masalah dan tidak adanya dukungan dari lingkungan sosial. Apalagi Jessica diketahui sedang bertengkar dengan ayah dan kedua saudaranya.

Kepada temannya, Kristie Louise Carter, Jessica mengaku ia bisa saja bunuh diri dan membunuh orang menggunakan pistol atau racun. Ucapan itu diceritakan Kristie kepada Natalia saat diperiksa di Australia beberapa bulan lalu.

"Jessica bilang ke Kristie, ‘Bisa saja saya ambil pistol atau ambil racun’," tutur Natalia. Saat itu Jessica bertutur dalam konteks upayanya hendak bunuh diri sejak Januari 2015 karena masalah dengan sang pacar. Jessica juga menjelaskan bisa saja dia meracun seseorang dengan dosis yang tepat. Namun dia tak menjelaskan racun jenis apa yang akan digunakan.

Kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, Otto Hasibuan, menganggap upaya jaksa penuntut umum mengungkap riwayat asmara Jessica di Australia sebagai pembunuhan karakter. "Harusnya kalau Jessica marah ya sama pacarnya, apa hubungannya dengan Mirna?" ucap Otto mengomentari persidangan.

Dia mengatakan saksi ahli Natalia tidak memberi keterangan fakta, melainkan hanya keterangan ahli terkait dengan perilaku Jessica. Dia juga mengomentari eskalasi emosi yang diderita Jessica sejak setahun terakhir. Menurut Otto, jika Jessica marah terhadap pacarnya, harusnya dia membunuh sang pacar.

Mirna meninggal setelah meminum es kopi Vietnam di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Januari lalu. Mirna diduga dibunuh dengan cara diberi racun sianida melalui kopi yang ia minum. Jessica, teman Mirna yang saat itu ada di lokasi, menjadi terdakwa pembunuhan Mirna.

AVIT HIDAYAT | EZ


Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

5 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

9 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

12 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

17 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya