Walikota Surabaya, Tri Rismaharini saat menjadi saksi dalam pengelolaan biaya pendidikan yang diambil alih Pemprov Jawa Timur yang di perkarakan di Mahkamah Konstitusi - Jakarta, 8 Juni 2016. TEMPO/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengatakan partainya tidak memprioritaskan nama Tri Rismaharini untuk maju dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Namun nama Risma belum hilang dari opsi nama-nama yang akan dicalonkan nanti.
"Tidak (hilang) juga, hanya tidak kami kedepankan terus-menerus," ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 19 Agustus 2016.
Arsul menuturkan sikap Koalisi Kekeluargaan belum berubah, yaitu mencarikan lawan sepadan bagi inkumben. "Sudah muncul Pak Sandi (Sandiaga Uno) dan Saefullah," ujarnya.
Arsul menuturkan semua opsi masih terbuka dan masih cair. Tapi salah satu nama yang sudah pasti akan diusung adalah Sandiaga Uno. "Bisa Pak Buwas (Komisaris Jenderal Budi Waseso)-Sandi, atau Sandi-Yusuf Mansur," tuturnya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat ini berujar, sampai saat ini komunikasi dengan PDIP masih dilakukan. "Belum direspons soal Risma," ujarnya. Alasannya, dari tujuh partai yang tergabung, hanya PDIP yang sikapnya masih dipertanyakan.
Nama Risma digadang-gadang banyak pihak untuk diusung oleh PDIP. Namun hingga kini partai berlambang banteng moncong putih tersebut belum memberi keputusan. Belakangan, PDIP kembali dihubungkan dengan inkumben Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Sebab, Rabu lalu, Ahok mengklaim mendapat restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
2 hari lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
21 hari lalu
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.