Seorang anak bermain di sekitar gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 yang terbengkalai proses rehabilitasi gedungnya di Kawasan Gambir, Jakarta Pusat, (21/04). Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta kembali menunda proyek rehabilitasi total dan lanjutan terhadap 45 sekolah pada tahun ini. Dari total 83 sekolah, Dinas Pendidikan DKI hanya bisa mengerjakan 38 sekolah.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menanggapi santai penundaan tersebut. Ahok malah menyebut alasan penundaan itu karena adanya pihak yang nakal.
"Enggak apa-apa, karena memang banyak kontraktor 'main'. Tukang pengadaan barang saya juga main," katanya setelah meresmikan RPTRA di Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Selasa, 23 Agustus 2016.
Ahok mengungkapkan, peserta didik di 45 sekolah itu sementara dititipkan dulu di sekolah lain. Hal itu untuk menghindari jika sewaktu-waktu bangunan sekolah ambruk atau pengerjaannya berhenti di tengah jalan. "Kamu pilih dia bangun tengah jalan, enggak selesai, atau tunda? Tunda," tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto sebelumnya mengungkapkan penundaan proyek juga karena ada yang belum melaksanakan lelang penghapusan aset. Akibatnya, pembongkaran gedung sekolah lama itu belum bisa dikerjakan.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pendidikan Dinas Pendidikan DKI Jakarta Riza Manfaluthi juga menyatakan sisa sekolah yang belum dikerjakan tahun ini akan diusulkan untuk masuk pada 2017. Rehabilitasi akan dilakukan terutama untuk sekolah-sekolah yang siswanya sudah diungsikan.