Menristek Bentuk Forum untuk Selesaikan Konflik Trisakti

Reporter

Rabu, 24 Agustus 2016 18:41 WIB

Petugas Polisi berjaga di dekitar Kampus Trisakti yang dikuasai oleh preman di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Grogol, Jakarta, 24 Agustus 2016. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek) Muhammad Nasir membentuk forum khusus untuk menyelesaikan polemik pengelolaan kampus Universitas Trisakti.

"Aakan melibatkan semua pihak, termasuk yayasan dan mahasiswa," kata Nasir saat mengunjungi Universitas Trisakti pada Rabu, 24 Agustus 2016.

Nasir berjanji menyelesaikan konflik yang terjadi antara pihak yayasan dan senat. Dia tidak ingin proses belajar-mengajar berhenti hanya karena kasus perselisihan pengelolaan kampus. Secara bertahap, mereka akan berdialog dengan Direktorat Pendidikan Tinggi, yayasan, senat, mahasiswa, dan dosen.

Dia ingin pengelolaan Trisakti kembali ke titik nol, tidak ada sengketa kepentingan dalam proses belajar-mengajar. Sebab, kalau polemik tersebut terus berlangsung, akan berdampak buat iklim pendidikan di dalam kampus.

Apalagi, kata Nasir, sengketa pengelolaan kampus Trisaksi telah terjadi sejak 2002. Nasir menegaskan, pihaknya hendak merombak sistem pengelolaan kampus, mulai administrasi hingga keuangan. Dia juga akan meminta bantuan Kementerian Keuangan untuk mengajari perguruan tinggi caranya mengelola uang.

Terkait dengan pemilihan rektor, Nasir menyerahkan prosesnya terhadap pengelola baru. Sementara ini, pengelola lama, baik dari senat maupun yayasan, harus vakum. "Yayasan ini akan kami telusuri supaya masalah selesai. Dari 2002 loh, masalahnya," ujarnya.

Pekan depan, Nasir akan mengagendakan bertemu dengan berbagai pihak. Nasir tidak ingin kegaduhan di dalam kampus terjadi berlarut-larut. Karena, menurut diam, mahasiswa dan dosen akan dirugikan.

Presiden Mahasiswa Universitas Trisaksi, Abdul Khader Al Jibran, sepakat dengan rencana Nasir. Dia juga bakal membantu pemerintah dengan cara menduduki gedung rektorat. "Kami tidak perkenankan siapa pun mengelola (kampus) sampai masalah ini berakhir," ujarnya.

Puncak konflik pengelolaan kampus terjadi saat pemilihan rektor baru, Rabu pagi lalu. Ratusan preman mendukung yayasan masuk kampus dan membuat keributan pada Rabu dinihari. Mereka membawa pentungan, bensin, dan ban bekas.

Sebelum terjadi keributan, ratusan polisi terlebih dulu datang ke kampus. Mereka menangkap ratusan preman. Saat ini polisi masih menyelidiki siapa otak dari kejadian itu. Belum ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden ini.

AVIT HIDAYAT


Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

2 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

3 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

9 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

9 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

9 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

10 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

38 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

38 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya