Ahok: PKL Bayar Pungli Lebih Mahal Ketimbang Sewa Mall

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 24 Agustus 2016 23:01 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok Meresmikan Kantor Pusat PD Pasar Jaya di Kawasan Cikini, 24 Agustus 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja atau Ahok meresmikan Kantor Pusat PD Pasar Jaya di Kawasan Cikini. Ahok berharap pasar tradisional bisa menjadi inkubator bagi warga Jakarta dengan ekonomi menengah ke bawah. Pasalnya, Ahok mengatakan selama ini pedagang tradisional cenderung tidak bersaing dengan pasar modern lantaran masih tidak adanya keadilan.

"Kenapa pedagang kita kalah dengan pasar modern? Padahal, logikanya mereka enggak mungkin kalah. Karena rata-rata mereka harus jadi PKL (pedagang kaki lima) saat sudah modern, karena ada yang tidak adil," kata Ahok, Rabu, 24 Agustus 2016.

Ahok mengatakan banyak pedagang akhirnya memilih menjadi PKL lantaran banyak kios-kios milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disewakan kepada pedagang dengan harga tinggi. Selain itu, juga masih banyak warga Jakarta yang sengaja menyewa lebih dari satu kios milik PD Pasar Jaya.

Dengan begitu, PKL pun memilih berjualan di pinggir jalan meskipun masih harus membayar pungutan liar yang tidak murah. Misalnya, pedagang martabak harus membayar Rp 20 ribu untuk membayar biaya kebersihan. Selain itu, mereka juga dikenakan biaya keamanan dan listrik masing-masing Rp 20 ribu.

Sehingga, jika dikalkulasikan total dalam sehari PKL bisa keluarkan Rp 60 ribu atau setara dengan Rp 1,8 juta per bulan hanya untuk lapak seluas 2 x 2 meter. Artinya, PKL harus bayar Rp 450 ribu setiap meter setiap bulannya. "PKL kita bayar sewa lebih mahal dari sewa di mall. Paling kalau di mall cuma Rp 200 ribu per meter tiap bulannya," kata Ahok.

Ahok menuding ada permainan dalam jajaran direksi PD Pasar Jaya yang lama. Kata Ahok, seharusnya kios di pasar milik daerah hanya membayar sekitar Rp 500 per meter setiap harinya. Selain itu, tidak boleh setiap orang menguasai lebih dari satu unit.

Hal lain yang memberatkan pedagang tradisional adalah setiap orang diwajibkan membayar sewa dua puluh tahun di muka. Sudah dapat dipastikan, pedagang menolak dan memilih PKL yang dinilai tidak resmi. "Oknum direksi yang kantongi sehingga mereka kaya raya. Saya belum pernah lihat mantan direksi miskin di Jakarta," tutur Ahok.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

27 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

48 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

52 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

52 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

56 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya