Sidang Jessica, Ahli Hukum: Motif Membunuh Tak Harus Ada  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Kamis, 25 Agustus 2016 20:24 WIB

Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso (kiri) saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 18 Agustus 2016. Dalam sidang lanjutan ini Jaksa Penuntut Umum menghadirkan saksi ahli psikiatri forensik RSCM Natalia Widiasih Rahardjanti. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli hukum pidana profesor, Edward Omar Sharief, mengatakan untuk menetapkan terdakwa bersalah, hakim tidak perlu mengungkap motif kejahatan yang dilakukan terdakwa. "Motif itu hanya dipakai untuk memberatkan atau meringankan pelaku," kata Edward dalam sidang pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 25 Agustus 2016.

Edward mengatakan persoalan motif itu di luar dari konteks kejahatan. Meskipun kejahatan yang dilakukan terdakwa adalah pembunuhan berencana. Pada Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana memang dijelaskan tindakan pembunuhan yang disengaja berencana. Namun, menurut dia, berencana dalam hal ini tidak bisa disimpulkan sebagai motif.

Baca: Ahli Ungkap 6 Inkonsistensi Keterangan Jessica

Menurut Edward, kata berencana bisa diartikan kehendak seseorang untuk melakukan tindakan pidana. Sedangkan motif adalah hal di luar dari kejahatan. Kehendak itu dapat dimaknai seperti corak kesengajaan yang menyetujui motif seseorang. Artinya, meski tidak ditemukan motif pembunuhan, hakim tetap bisa menjatuhkan hukuman atas dasar minimal dua alat bukti.

Hakim, kata Edwar, diberi kewenangan untuk memutuskan seseorang bersalah atau tidak atas dasar dua hal, yakni keyakinan hakim terhadap kasus tersebut dan alat bukti yang dapat digunakan untuk menjerat pelaku. "Motif tidak termasuk dalam elemen untuk memutuskan bersalah atau tidak."

Edward menambahkan, KUHP di Indonesia mengadopsi undang-undang milik Belanda. Di mana setiap orang dimungkinkan melakukan pembunuhan tanpa motif. Edward membandingkan sistem peradilan pidana di Jerman yang secara jelas menyertakan motif sebagai alasan untuk hakim menjatuhi hukuman kepada terdakwa.

Baca: Hakim Sidang Jessica: Target MA, 5 Bulan Perkara Harus Putus

Wayan Mirna Salihin tewas setelah minum es kopi di kafe Oliver pada 6 Januari 2016. Belakangan diketahui, es kopi yang diminumnya itu mengandung sianida. Polisi kemudian menetapkan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka. Perempuan itu dituduh menambur kopi Mirna dengan racun dan kejahatan ini sudah direncanakan.

Dalam persidangan, kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, memprotes argumen yang disampaikan Edward. Menurut dia, tuduhan terhadap Jessica adalah pembunuhan berencana. Jika tuduhan itu memang benar, Jessica pasti memiliki motif. Sebaliknya, jika motif itu tidak ada, berarti kliennya tidak melakukan kejahatan yang dituduhkan. "Semua peradilan di Indonesia juga memerlukan motif," ucapnya.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

9 menit lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

3 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

4 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

4 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

21 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

1 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya