TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta Awen Supranata mengatakan buaya yang ditemukan warga di perairan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, berjenis buaya muara atau Crocodille porisus. "Itu buaya yang hidup di muara-muara sungai," kata Awen, Ahad, 28 Agustus 2016.
Menurut dia, pantai Muaragembong merupakan habitat buaya muara itu. Sehingga, wajar kalau masih ditemukan buaya di muara pantai tersebut. "Buaya muara itu hidup di sepanjang pesisir pantai yang berawa," kata Awen.
Namun, ujar dia, dengan berkembangnya pembangunan, membuat habitat buaya terus mengalami pengurangan. Sehingga populasi buaya di Muaragembong mengalami penurunan. "Makanya jarang ditemukan," kata Awen.
Ia mengaku, BKSDA Jakarta tak mempunyai data pasti ihwal populasi buaya muara yang ada di pantai Muaragembong. Namun, menurut dia, buaya tersebut masih ada, hal ini terbukti dengan adanya buaya tertangkap.
Kepala Seksi Wilayah 1, BKSDA Jakarta, Trustiadi, mengatakan gagal mengevakuasi buaya tersebut lantaran tak mendapatkan dukungan dari aparatur desa setempat. Sehingga, pihaknya mengurungkan membawa buaya itu ke pusat pemeliharaan satwa di Tegal Alur, Jakarta.
"Kami sudah ke sana, rupanya masih negoisasi," kata Trustiadi, Jumat, 26 Agustus 2016. Menurut dia, upaya negoisasi antara petugas BKSDA Jakarta dan penangkap buaya itu menemui jalan buntu. Soalnya, banyak warga di sana yang menginginkan buaya dipertahankan.
Karena itu, kata dia, kewenangan selanjutnya berada di Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pihaknya berharap, buaya tersebut bisa dievakuasi ke tempat konservasi milik BKSDA, sehingga pemeliharaannya dapat terjamin.
ADI WARSONO
Berita terkait
Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?
2 hari lalu
Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?
Baca SelengkapnyaGerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung
28 hari lalu
Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.
Baca SelengkapnyaPenyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar
34 hari lalu
Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.
Baca SelengkapnyaEmpat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi
55 hari lalu
BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.
Baca SelengkapnyaPeringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?
56 hari lalu
Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?
Baca SelengkapnyaMau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan
28 Februari 2024
PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri
Baca SelengkapnyaKhatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar
27 Februari 2024
Sebanyak 35 khatib masjid di Aceh diberi bekal pengetahuan soal larangan berburu satwa liar dan satwa dilindungi.
Baca SelengkapnyaKasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar
18 Februari 2024
Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.
Baca SelengkapnyaLaporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan
13 Februari 2024
Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaPenguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay
26 Januari 2024
Penguin kecil ini merasa tidak nyaman karena suhu yang panas, akan dilepas ke alam liar setelah perawatan di kebun binatang.
Baca Selengkapnya