Dituding Tidak Tertekan, Jessica: Itu Bohong  

Reporter

Kamis, 1 September 2016 16:36 WIB

Terdakwa Jessica Kumala Wongso berdiskusi dengan kuasa hukumnya saat menjalani sidang ke-16 kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin dengan agenda mendengarkan keterangan saksi ahli di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 31 Agustus 2016. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Jessica Kumala Wongso geram dituding tidak tertekan dalam sesi wawancara selama proses pemeriksaan di Kepolisian Daerah Metro Jaya. Terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin tersebut hari ini menjalani sidang ke-17 di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Bagaimana mungkin saya tidak tertekan. Tidak benar kalau saya tidak tertekan," kata Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis, 1 September 2016. Jessica berang karena Ronny Nitibaskara, kriminolog dari Universitas Indonesia, menyebut dirinya tidak tertekan selama sesi wawancara saat pemeriksaan di kepolisian.

Jessica mengungkapkan bahwa pemeriksaan itu bukanlah kemauannya. Dia mengatakan hanya mengikuti proses. Karena itu, wanita yang dituduh sebagai pembunuh Wayan Mirna Salihin itu menganggap bahwa pendapat Ronny tidak benar tentang dirinya. "Bohong semuanya," ujarnya.

Baca: Sidang Jessica: Detik-detik Kematian Mirna Masih Misteri

Ronny merupakan saksi ahli yang didatangkan jaksa penuntut umum dalam sidang perkara pembunuhan berencana terhadap Mirna. Dalam kesaksiannya, Ronny mengaku memeriksa emosi Jessica di Polda Metro Jaya. "Investasi emosional antara saya dan Jessica, suasana sangat menyenangkan," tutur Ronny.

Penasihat Kapolri bidang kriminologi itu juga menilai gerak tubuh Jessica tampak tidak tertekan. Misalnya, tidak ada gerakan mengibas rambut atau menekan bibir saat wawancara, yang merupakan ciri orang tertekan. Sebaliknya, menurut dia, Jessica tertawa terpingkal-pingkal saat mendengar guyonan yang ia berikan.

Baca juga: Sidang Kasus Kopi Sianida, Tiga Tanda Jessica Sulit Dijerat

Setelah melihat ketiadaan gerak tubuh Jessica yang mencurigakan, Ronny lantas melanjutkan pengamatannya ke tahap baseline atau perilaku dasar. Dari situ, dia melakukan tes fisiognomi dengan mengamati wajah Jessica untuk mengetahui watak dasarnya.

Selanjutnya, ia juga mengamati gerak tubuh Jessica dalam tayangan kamera pengintai milik kafe Olivier, Grand Indonesia, yang merupakan tempat kejadian perkara. Berdasarkan dua kali pengamatan, Ronny mengaku sudah cukup jelas memantau pergerakan Jessica. "Wajah-wajah dari Jessica, gerak-geriknya bisa dipantau. Kalau sianida di luar kemampuan saya," ucapnya.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

4 jam lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

4 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

4 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

7 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

8 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

9 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

9 jam lalu

Pelaku Pembunuhan di Bandung Beli Koper Dua Kali, Pertama Kekecilan Tak Bisa Memuat Tubuh Korban

Pelaku pembunuhan perempuan di Bandung yang mayatnya dimasukkan dalam koper membeli koper usai menghabisi nyawa korban.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

1 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya